Pekan Ini: Rupiah Berpeluang Naik Tipis? Cek Sentimen Pasar!

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menunjukkan potensi penguatan terbatas sepanjang pekan ini, dengan perhatian pasar tertuju pada dua keputusan suku bunga krusial dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia.

Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, menggarisbawahi peran penting rapat The Fed sebagai penentu arah pergerakan rupiah. Selain itu, sejumlah data ekonomi global yang akan dirilis, seperti angka penjualan ritel di Amerika Serikat, neraca perdagangan Eurozone, serta inflasi Jepang, juga diperkirakan akan memberikan dampak signifikan. Beliau menambahkan, “Bila data AS melemah, peluang dolar AS tertekan makin besar, sehingga menopang rupiah,” mengindikasikan potensi pelemahan dolar AS dapat menjadi katalis positif bagi mata uang domestik.

Rupiah Diproyeksi Menguat Besok Senin (15/9), Ini Sentimen Pendorongnya

Selanjutnya, keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) pada tanggal 17 September juga akan menjadi faktor penentu. Meskipun pasar secara umum memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga, sinyal kuat terkait stabilisasi nilai tukar dan koordinasi fiskal dari otoritas moneter dapat secara signifikan meningkatkan kepercayaan investor, memberikan dorongan positif bagi rupiah.

Namun demikian, di tengah optimisme potensi penguatan terbatas, rupiah tetap menghadapi sejumlah risiko. Ketidakpastian politik domestik dan fluktuasi harga komoditas global berpotensi menahan laju penguatan lebih lanjut, mengingatkan akan dinamika pasar yang kompleks.

Dengan mempertimbangkan berbagai sentimen tersebut, Josua menaksir bahwa rupiah dapat bergerak stabil dengan kecenderungan menguat terbatas, diperkirakan berada dalam rentang Rp 16.300 hingga Rp 16.450 per dolar AS untuk pekan ini.

Rupiah Menguat dalam Sepekan, Ini Sentimennya untuk Pekan Depan

Sebagai informasi, merujuk data Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat (12/9/2025), rupiah spot ditutup di posisi Rp 16.375 per dolar AS, menunjukkan penguatan signifikan sebesar 0,53% dari perdagangan sebelumnya. Secara akumulatif dalam sepekan, rupiah telah menguat 0,35% dari posisi Rp 16.433 pekan lalu. Sementara itu, berdasarkan data Jisdor BI, rupiah ditutup pada level Rp 16.391 per dolar AS, menguat 0,47% harian dan mencatatkan penguatan 0,29% dalam sepekan.

Ringkasan

Nilai tukar rupiah diproyeksikan menunjukkan potensi penguatan terbatas pekan ini, dengan fokus pasar tertuju pada keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia. Rapat The Fed dianggap krusial, di mana pelemahan data ekonomi AS dapat menekan dolar AS dan mendukung rupiah. Keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia, yang diperkirakan akan dipertahankan, juga diharapkan memberikan dorongan positif melalui sinyal stabilisasi nilai tukar.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menaksir rupiah akan bergerak stabil dengan kecenderungan menguat terbatas dalam rentang Rp 16.300 hingga Rp 16.450 per dolar AS. Meskipun ada optimisme, rupiah tetap menghadapi risiko dari ketidakpastian politik domestik dan fluktuasi harga komoditas global. Pada penutupan perdagangan Jumat (12/9/2025), rupiah spot ditutup menguat signifikan di posisi Rp 16.375 per dolar AS, menunjukkan peningkatan baik harian maupun mingguan.

Also Read

[addtoany]

Tags