Langka! Beras Premium Mahal, Saham Emiten Beras Stagnan 2 September 2025

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial  JAKARTA. Isu kelangkaan beras premium di sejumlah gerai ritel modern belakangan ini telah menarik perhatian publik. Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh pasokan yang berkurang, melainkan merupakan dampak dari penyesuaian produksi yang sedang berlangsung di tingkat penggilingan.

Penyesuaian produksi ini dilakukan oleh para pelaku usaha penggilingan beras untuk memastikan setiap produk memenuhi standar komposisi dan labelisasi yang berlaku. Langkah krusial ini diambil menyusul terkuaknya kasus pengoplosan beras medium menjadi premium yang sempat menjadi sorotan publik. Proses pengetatan standar kualitas ini menjadi prioritas utama guna mengembalikan kepercayaan konsumen.

Sebagai konsekuensi dari pengetatan standar tersebut, distribusi beras premium sempat mengalami gangguan. Hal ini terjadi karena pihak penggilingan harus memastikan bahwa setiap kemasan beras yang dilepas ke pasaran benar-benar telah memenuhi kualitas yang ditetapkan, sehingga memerlukan waktu adaptasi dalam proses produksinya.

Kinerja Saham Emiten Beras di Bursa

Di tengah dinamika pasokan beras premium, pergerakan saham emiten beras di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa (2/9) hingga pukul 16.00 WIB tercatat cenderung datar, menunjukkan stabilitas meskipun ada isu di sektor pangan.

PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) misalnya, menutup perdagangan di harga Rp 86 per saham, tidak mengalami perubahan dari penutupan perdagangan sebelumnya atau stagnan di angka 0,00%. Meskipun sempat menunjukkan pergerakan ke level tertinggi di Rp 90, saham ini kembali terkoreksi dan ditutup pada level yang sama.

Situasi serupa juga dialami oleh PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI). Saham HOKI bertahan di harga Rp 79 per saham, juga tidak menunjukkan perubahan signifikan dari penutupan sehari sebelumnya. Mirip dengan NASI, saham HOKI sempat menyentuh level tertinggi di Rp 82 sebelum akhirnya kembali turun mendekati penutupan perdagangan.

Ringkasan

Isu kelangkaan beras premium di ritel modern dijelaskan oleh Bapanas bukan karena kurangnya pasokan, melainkan dampak penyesuaian produksi di penggilingan. Penyesuaian ini dilakukan untuk memenuhi standar kualitas dan labelisasi pasca kasus pengoplosan, bertujuan mengembalikan kepercayaan konsumen, yang menyebabkan distribusi beras premium sempat terganggu.

Di tengah dinamika pasokan beras, pergerakan saham emiten beras di Bursa Efek Indonesia pada 2 September terpantau cenderung stagnan. Saham PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) keduanya tidak mengalami perubahan signifikan pada harga penutupan, menunjukkan stabilitas meskipun ada isu di sektor pangan.

Also Read

[addtoany]

Tags