JAKARTA – Berdasarkan pantauan Heyyoyo.com, nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan pergerakan yang berbalik melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (21/10). Mata uang Garuda tersebut terpantau berada pada level Rp 16.591 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pelemahan ini menandai penurunan sebesar 0,1% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya, di mana rupiah berada di level Rp 16.575 per dolar AS. Kondisi ini mencerminkan tekanan jual yang meningkat terhadap mata uang domestik.
Tren pelemahan rupiah ini terjadi di tengah dinamika pasar regional. Hingga pukul 12.00 WIB, pergerakan mata uang Asia lainnya menunjukkan variasi, dengan beberapa terpukul cukup dalam. Won Korea Selatan memimpin daftar pelemahan dengan anjlok 0,37%, menjadikannya mata uang dengan tekanan terbesar di antara negara-negara Asia.
Disusul oleh yen Jepang yang juga ambles 0,3%, serta dolar Taiwan yang tertekan 0,09%. Beberapa mata uang lain yang juga mengalami koreksi adalah dolar Singapura yang tergelincir 0,06%.
Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.571 Per Dolar AS Hari Ini (21/10), Yen Melemah
Selain itu, peso Filipina turut melemah 0,06% dan ringgit Malaysia menunjukkan pelemahan tipis sebesar 0,04% di tengah hari ini.
Namun, tidak semua mata uang Asia bergerak negatif. Beberapa justru berhasil mencatatkan penguatan terhadap the greenback. Baht Thailand tampil sebagai mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan, melesat 0,06%.
Diikuti oleh yuan China yang terkerek 0,05%, serta dolar Hong Kong yang menunjukkan penguatan tipis sebesar 0,01% pada siang ini.
Ringkasan
Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali melemah pada Selasa (21/10), mencapai level Rp 16.591 per dolar Amerika Serikat. Pelemahan ini menandai penurunan sebesar 0,1% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya di Rp 16.575 per dolar AS, mencerminkan peningkatan tekanan jual terhadap mata uang domestik.
Tren pelemahan rupiah ini terjadi di tengah dinamika pasar regional, di mana Won Korea Selatan dan yen Jepang juga mengalami pelemahan signifikan. Meskipun demikian, beberapa mata uang Asia lainnya seperti baht Thailand, yuan China, dan dolar Hong Kong berhasil mencatatkan penguatan terhadap dolar AS pada hari yang sama.