Heyyoyo.com, JAKARTA. Pada Rabu (3/9/2025), harga emas Antam kembali menunjukkan lonjakan signifikan. Melansir informasi dari laman resmi Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam kini mencapai Rp 2.035.000. Angka ini menandai kenaikan sebesar Rp 26.000 dibandingkan posisi harga pada hari sebelumnya, memperkuat tren penguatan logam mulia di pasar domestik.
Tak hanya harga jual, harga buyback emas Antam pun turut terkerek naik. Pada tanggal yang sama, harga buyback berada di level Rp 1.882.000 per gram, juga mengalami kenaikan Rp 26.000 dari harga sehari sebelumnya. Kenaikan simultan ini mencerminkan dinamika pasar emas yang sedang bergairah.
Menanggapi geliat harga logam mulia yang kini menembus level psikologis Rp 2 juta per gram, Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa fenomena ini merupakan hal yang wajar. Menurutnya, pergerakan naik ini didorong oleh konvergensi sentimen global dan domestik yang saling memengaruhi.
Salah satu pemicu utama datang dari Amerika Serikat, dipengaruhi oleh keputusan Presiden Donald Trump yang memilih untuk memecat Gubernur The Fed, Lisa Cook. Ibrahim Assuaibi secara tegas menyampaikan bahwa selama kepemimpinan Trump masih berlangsung, potensi penguatan harga emas akan terus terbuka lebar. Selain itu, tensi geopolitik yang kian memanas di kawasan Eropa dan Timur Tengah juga menjadi katalis kuat bagi peningkatan daya tarik emas sebagai aset safe-haven global.
Di ranah domestik, tekanan politik dalam negeri turut memberikan dampak signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Ibrahim menjelaskan, ketika rupiah mengalami pelemahan, terutama yang disebabkan oleh sentimen eksternal, hal ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan harga emas lokal. Ini menunjukkan bagaimana interaksi antara mata uang dan komoditas sangat berperan dalam menentukan nilai logam mulia.
Dengan berbagai sentimen pendorong tersebut, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan masa depan cerah bagi emas. Ia memperkirakan harga emas Antam berpotensi menyentuh level Rp 2.150.000 per gram hingga akhir tahun ini. Sementara itu, harga emas spot global diproyeksikan akan melaju kencang, mencapai kisaran US$ 3.600 per ons troi, menandakan era keemasan bagi logam mulia yang berlanjut hingga 2025 bahkan 2026.
Ibrahim Assuaibi menekankan bahwa saat ini belum waktunya untuk menjual aset emas. Ia menyarankan para investor untuk menahan posisi hingga harga logam mulia mencapai puncaknya di Rp 2.150.000 per gram, barulah itu menjadi momen yang tepat untuk merealisasikan keuntungan. Pasar kini terlihat masih menanti emas Antam untuk mencetak rekor tertinggi lagi. Kendati demikian, apabila target Rp 2.150.000 per gram berhasil tercapai, kemungkinan besar akan terjadi aksi jual besar-besaran. Namun, ia juga mengantisipasi adanya fenomena fear of missing out (FOMO), di mana sebagian investor akan tetap melakukan pembelian, meskipun dalam skala yang lebih kecil, demi tidak ketinggalan momentum penguatan.
Ringkasan
Harga emas Antam pada Rabu (3/9/2025) mencapai Rp 2.035.000 per gram, naik Rp 26.000 dari hari sebelumnya, sementara harga buyback juga naik Rp 26.000 menjadi Rp 1.882.000 per gram. Kenaikan signifikan ini menandai penguatan logam mulia di pasar domestik. Menurut Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi, lonjakan harga ini wajar akibat konvergensi sentimen global dan domestik yang saling memengaruhi.
Sentimen pendorong termasuk keputusan politik di AS, ketegangan geopolitik global, serta pelemahan rupiah domestik. Ibrahim memproyeksikan harga emas Antam dapat mencapai Rp 2.150.000 per gram hingga akhir tahun, dan emas spot global ke US$ 3.600 per ons troi. Ia menyarankan investor untuk menahan penjualan emas saat ini, menunggu hingga harga mencapai Rp 2.150.000 per gram untuk merealisasikan keuntungan optimal.