Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menutup sesi perdagangan di zona merah pada Selasa (19/8/2025). Setelah sempat menunjukkan penguatan di awal, laju IHSG tidak mampu bertahan dan justru tertekan sepanjang hari, mengakhiri perdagangan dengan koreksi signifikan.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip via RTI, IHSG tercatat melemah 0,45%, atau setara dengan pemangkasan 35,42 poin. Kondisi ini membuat indeks ditutup pada level 7.862,94, mencerminkan sentimen negatif yang mendominasi pasar modal.
Penurunan IHSG tidak terlepas dari tekanan yang berasal dari empat indeks sektoral utama dari total sebelas sektor yang ada di BEI. Kondisi ini menunjukkan adanya pelemahan yang tersebar di beberapa pilar ekonomi.
IHSG Diproyeksi Melemah pada Rabu (20/8), Intip Rekomendasi Sahamnya
Sektor infrastruktur menjadi penekan terdalam dengan pelemahan 0,54%, diikuti oleh sektor teknologi yang terkoreksi 0,47%. Dua sektor lainnya yang turut berkontribusi pada penurunan IHSG adalah barang konsumen non-primer dan keuangan, masing-masing melemah sebesar 0,21%. Pelemahan ini mengindikasikan bahwa sentimen negatif cukup kuat di sektor-sektor kunci tersebut.
Meskipun indeks terkoreksi, aktivitas perdagangan saham di BEI pada Selasa menunjukkan volume yang substansial. Total volume perdagangan mencapai 39,79 miliar saham, dengan nilai transaksi yang mengesankan sebesar Rp 18,21 triliun. Angka ini mencerminkan tingginya minat dan dinamika di pasar.
Dalam pergerakan saham individu, tercatat 242 saham mengalami penurunan harga, sementara 405 saham berhasil menguat. Sebanyak 155 saham lainnya berada dalam posisi stagnan, menunjukkan variasi performa di tengah koreksi indeks secara keseluruhan.
Menariknya, di tengah tekanan dan koreksi yang dialami IHSG, investor asing justru menunjukkan optimisme dengan mencatatkan aksi beli bersih atau net buy yang signifikan. Total net buy investor asing di seluruh pasar mencapai Rp 863 miliar, sebuah indikasi kepercayaan terhadap prospek jangka panjang pasar saham Indonesia meskipun terjadi gejolak harian.
IHSG Terkoreksi 0,45% ke 7.862, PGEO, AKRA dan ANTM Top Losers di LQ45, Selasa (19/8)
Aktivitas beli bersih ini didominasi oleh saham-saham pilihan yang menjadi target akumulasi investor asing pada perdagangan Selasa. Berikut adalah sepuluh saham dengan nilai net buy terbesar oleh investor asing:
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp 852,77 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 144,07 miliar
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 131,41 miliar
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp 112,11 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 91,27 miliar
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 77,31 miliar
- PT Sentul City Tbk (BKSL) Rp 51,64 miliar
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp 40,85 miliar
- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) Rp 33,76 miliar
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Rp 30,0 miliar
Ringkasan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa (19/8/2025) di zona merah, melemah 0,45% atau 35,42 poin ke level 7.862,94. Penurunan ini didorong oleh empat sektor utama, dengan infrastruktur dan teknologi menjadi penekan terdalam. Meskipun IHSG terkoreksi, aktivitas perdagangan saham tercatat substansial dengan total 39,79 miliar saham senilai Rp 18,21 triliun berpindah tangan.
Di tengah koreksi tersebut, investor asing justru mencatatkan aksi beli bersih (net buy) yang signifikan sebesar Rp 863 miliar di seluruh pasar. Aksi beli ini menunjukkan optimisme investor asing terhadap pasar saham Indonesia. Saham-saham yang paling banyak diincar asing meliputi PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).