SBR023: Kupon Lebih Tinggi dari Deposito, Investasi Cerdas Sekarang!

H Anhar

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah secara resmi membuka penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR023 pada Jumat (22/8/2025).

Instrumen investasi yang dijamin negara ini hadir dengan dua pilihan tenor, menawarkan kupon sebesar 5,80% per tahun untuk tenor tiga tahun dan 5,95% untuk tenor lima tahun. Besaran kupon ini menjadi sorotan utama bagi para investor yang mencari opsi investasi stabil dengan imbal hasil yang kompetitif.

Head of Investment Specialist Sinarmas AM, Domingus Sinarta Ginting, menilai bahwa kupon SBR023 ini jauh melampaui rata-rata bunga deposito perbankan yang umumnya hanya berada pada kisaran 2,5%–3%, bahkan bisa lebih rendah hingga di bawah 2%.

“Pembayaran kupon dilakukan secara rutin setiap bulan, menjadikannya sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan arus kas investor. Selain itu, instrumen ini menawarkan risiko yang sangat minim karena dijamin sepenuhnya oleh negara,” ujar Domingus saat diwawancarai Kontan, Jumat (22/8/2025). Ia menambahkan, spread kupon SBR023 yang mencapai sekitar 1% di atas suku bunga acuan menjadikannya pilihan yang cukup menguntungkan bagi investor yang ingin mengamankan imbal hasil tetap di tengah proyeksi tren penurunan suku bunga.

SR023 Mulai Bisa Dipesan Jumat (22/8), Simak Besaran Kuponnya

Pandangan senada juga disampaikan oleh Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia. Menurutnya, prospek SBN ritel masih tetap jauh lebih menarik dibandingkan deposito, meskipun suku bunga acuan saat ini cenderung mengalami penurunan.

“Peringkat pemerintah Indonesia yang masih cukup tinggi memastikan kupon SBN ritel tetap kompetitif. Dalam jangka panjang, instrumen ini terbukti lebih menguntungkan dibandingkan deposito bank,” jelas Ramdhan. Ia melanjutkan, meskipun sejumlah bank mulai melakukan penyesuaian suku bunga deposito, investor ritel cenderung tetap memilih SBN karena tingkat risikonya yang lebih rendah berkat adanya jaminan pemerintah.

Yield SBN 10 Tahun Dipatok 6,9%, Sri Mulyani Janji Jaga Kepercayaan Pasar

Ramdhan juga memperluas perbandingan antara SBN ritel dengan obligasi korporasi, menekankan bahwa keduanya menyasar segmen pasar yang berbeda secara fundamental. “SBN ritel seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), SBR, atau Sukuk Tabungan secara khusus ditujukan untuk investor individu, sementara obligasi korporasi lebih banyak menyasar institusi besar,” paparnya.

Dari sisi risiko, obligasi korporasi tidak memiliki jaminan pemerintah, sehingga tingkat keamanannya sangat bergantung pada rating perusahaan, sektor industri, hingga tenor obligasi yang diterbitkan. Imbal hasil yang ditawarkan oleh obligasi korporasi biasanya memang lebih tinggi.

“Secara yield memang lebih tinggi, namun investor perlu mempertimbangkan faktor risiko secara cermat sebelum menentukan pilihan investasi yang paling sesuai,” pungkas Ramdhan, mengingatkan pentingnya penilaian risiko dalam setiap keputusan investasi.

Ringkasan

Pemerintah telah membuka penawaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR023 pada Jumat, 22 Agustus 2025. Instrumen investasi ini menawarkan kupon 5,80% untuk tenor tiga tahun dan 5,95% untuk tenor lima tahun. Kupon SBR023 jauh melampaui rata-rata bunga deposito perbankan, dan pembayarannya dilakukan secara rutin setiap bulan serta dijamin sepenuhnya oleh negara.

Para ahli menilai SBR023 sangat cocok untuk kebutuhan arus kas dan memiliki risiko minim, menjadikannya pilihan investasi cerdas di tengah proyeksi penurunan suku bunga. SBN ritel tetap lebih menarik dibandingkan deposito karena jaminan pemerintah dan peringkat negara yang tinggi. Berbeda dengan obligasi korporasi yang menyasar institusi besar dan memiliki risiko yang lebih tinggi, SBR023 ditujukan untuk investor individu dengan tingkat keamanan yang terjamin.

Also Read

[addtoany]

Tags