Saham Otomotif Lesu? Analis Ungkap Rekomendasi & Prospek Emiten!

H Anhar

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja emiten di sektor otomotif dan komponen menunjukkan gambaran yang beragam namun cenderung moderat hingga kuartal III-2025. Meskipun sebagian besar perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan, peningkatannya umumnya berada pada level satu digit. Bahkan, beberapa raksasa di industri ini justru mengalami koreksi pendapatan, menandakan adanya tantangan yang signifikan.

Data laporan keuangan per September 2025 mengungkapkan bahwa emiten seperti PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) berhasil membukukan kenaikan pendapatan dalam rentang satu digit. Sebaliknya, emiten besar seperti PT Astra International Tbk (ASII) harus menghadapi penurunan pendapatan. Kondisi serupa juga dialami oleh produsen ban terkemuka, PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), yang sama-sama mencatatkan koreksi.

Di tengah tren pertumbuhan yang didominasi satu digit, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) tampil mencolok sebagai satu-satunya emiten yang sukses membukukan pertumbuhan pendapatan dobel digit sepanjang periode Januari hingga September 2025. Kinerja sektor ini secara keseluruhan turut dipengaruhi oleh sentimen negatif, salah satunya adalah pelemahan Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur, serta tantangan daya beli yang menekan permintaan, sebagaimana dianalisis oleh para ahli pasar.

Berikut adalah rincian kinerja keuangan delapan emiten otomotif dan komponen terkemuka per kuartal III-2025:

1. PT Astra International Tbk (ASII)

Sebagai raksasa di sektor otomotif, ASII mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal III-2025. Pendapatannya terkoreksi tipis 1,10% secara tahunan (yoy), dari Rp 246,32 triliun menjadi Rp 243,60 triliun. Penurunan ini juga berimbas pada laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yang menyusut 5,02% yoy, dari Rp 32,41 triliun menjadi Rp 30,11 triliun.

2. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)

Hingga September 2025, AUTO berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 14,80 triliun, meningkat 4,51% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,16 triliun. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, laba bersih AUTO juga tumbuh 2,63% yoy, dari Rp 1,52 triliun menjadi Rp 1,56 triliun.

3. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)

Emiten otomotif Grup Salim, IMAS, menunjukkan performa yang cemerlang sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak tajam 216,06% yoy, mencapai Rp 257,60 miliar dari sebelumnya Rp 81,50 miliar pada periode yang sama. Kenaikan signifikan ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 4,62% yoy, dari Rp 21,72 triliun menjadi Rp 22,72 triliun.

  IMAS Chart by TradingView  

4. PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)

Produsen dan distributor ban, GDYR, melaporkan pendapatan sebesar US$ 120,17 juta per kuartal III-2025, turun 7,6% yoy dibandingkan US$ 130,18 juta setahun sebelumnya. Koreksi pada pendapatan ini turut menyeret laba bersih perusahaan, yang anjlok 37,48% yoy, dari US$ 5,34 juta menjadi US$ 3,34 juta per September 2025.

5. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Senada dengan GDYR, emiten produsen ban GJTL juga membukukan penurunan pendapatan sebesar 2,38% yoy, dari Rp 13,44 triliun menjadi Rp 13,12 triliun pada kuartal III-2025. Kondisi pendapatan yang melemah ini sejalan dengan penurunan laba bersih sebesar 20,11%, menjadi Rp 789,69 miliar dari sebelumnya Rp 988,55 miliar.

6. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM)

Sebagai emiten komponen otomotif, SMSM berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 2,64% yoy, mencapai Rp 3,91 triliun per kuartal III-2025 dari Rp 3,81 triliun pada periode sebelumnya. Kinerja positif ini turut mendorong peningkatan laba bersih perusahaan sebesar 13,50% yoy, menjadi Rp 819,58 miliar hingga September 2025 dari Rp 722,07 miliar.

7. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)

Selama sembilan bulan pertama 2025, DRMA menunjukkan pertumbuhan penjualan sebesar 9,20% yoy, dari Rp 4,02 triliun menjadi Rp 4,39 triliun. Meski pertumbuhan laba bersihnya lebih moderat, yaitu 1,89% yoy, dari Rp 412,07 miliar menjadi Rp 419,87 miliar, ini tetap menunjukkan tren positif.

8. PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT)

BOLT kembali menegaskan posisinya dengan pertumbuhan kinerja yang solid dan mencolok, menembus level dua digit. Penjualan BOLT melonjak 13,55% yoy, dari Rp 1,10 triliun menjadi Rp 1,25 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Lebih impresif lagi, laba bersih BOLT meroket 63,09% yoy, dari Rp 66,07 miliar menjadi Rp 107,75 miliar, menjadikannya salah satu yang terbaik di sektornya.

Ringkasan

Kinerja emiten di sektor otomotif dan komponen menunjukkan gambaran yang beragam namun cenderung moderat hingga kuartal III-2025. Sebagian besar perusahaan hanya mencatatkan pertumbuhan pendapatan satu digit, bahkan raksasa seperti PT Astra International Tbk (ASII) serta produsen ban PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengalami koreksi pendapatan. Kondisi ini dipengaruhi oleh pelemahan Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur dan tantangan daya beli.

Di tengah tren tersebut, emiten seperti PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) berhasil membukukan kenaikan pendapatan satu digit. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) menunjukkan lonjakan laba bersih signifikan sebesar 216,06%. Namun, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) menjadi satu-satunya yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan dobel digit (13,55%) dan laba bersih melesat 63,09%.

Also Read

[addtoany]

Tags