Pergerakan pasar modal Indonesia pada periode 13-17 Oktober 2025 menunjukkan dinamika yang menarik. Setelah sempat mencetak rekor baru di pekan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini harus terkoreksi cukup dalam. Meskipun demikian, di tengah gejolak pasar ini, beberapa saham berhasil mencetak keuntungan signifikan, sementara yang lain harus menelan kerugian tajam. PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) menjadi sorotan utama sebagai saham dengan kenaikan tertinggi, menorehkan performa cemerlang bagi investornya. Di sisi berlawanan, PT Golden Flower Tbk (POLU) mengalami pukulan terberat, dengan harga saham yang anjlok mendekati 15 persen.
Fluktuasi yang terjadi di pasar saham sepanjang pekan ini tentu menjadi perhatian serius bagi para investor. Namun, di tengah tekanan jual yang melanda IHSG, ada sejumlah emiten yang justru mampu memberikan ‘cuan’ besar. Berikut adalah daftar saham-saham yang menjadi top gainers, menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan di saat pasar sedang melandai:

- PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) naik 27,74 persen menjadi Rp198 per saham
- PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) naik 25 persen menjadi Rp270 per saham
- PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) naik 25 persen menjadi Rp420 per saham
- PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) naik 24,83 persen menjadi Rp905 per saham
- PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) naik 24,77 persen menjadi Rp1.335 per saham
- PT Palma Serasih Tbk (PSGO) naik 24,55 persen menjadi Rp274 per saham
- PT Shield On Service Tbk (SOSS) naik 24,55 persen menjadi Rp1.040 per saham
- PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) naik 23,24 persen menjadi Rp350 per saham
- PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) naik 21,91 persen menjadi Rp434 per saham
- PT Haloni Jane Tbk (HALO) naik 17,69 persen menjadi Rp153 per saham.
Kontras dengan kinerja positif saham-saham di atas, pekan ini juga mencatat daftar emiten yang harus mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Investor yang memegang saham-saham ini harus menghadapi kerugian yang tidak sedikit. Berikut adalah saham-saham yang masuk kategori top losers sepanjang perdagangan periode ini, yang sebagian besar terpukul oleh sentimen pasar yang kurang kondusif:

- PT Golden Flower Tbk (POLU) turun 14,99 persen menjadi Rp25.375 per saham
- PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) turun 14,90 persen menjadi Rp434 per saham
- PT Pakuan Tbk (UANG) turun 14,90 persen menjadi Rp3.540 per saham
- PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) turun 14,87 persen menjadi Rp166 per saham
- PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) turun 14,86 persen menjadi Rp1.175 per saham
- PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) turun 14,68 persen menjadi Rp1.250 per saham
- PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) turun 14,60 persen menjadi Rp234 per saham
- PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) turun 14,57 persen menjadi Rp302 per saham
- PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) turun 14,47 persen menjadi Rp130 per saham
- PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) turun 12,77 persen menjadi Rp328 per saham.
Secara keseluruhan, kinerja pasar modal Indonesia memang menunjukkan pelemahan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat koreksi signifikan selama sepekan perdagangan, turun menjadi berada pada level 7.915,656. Angka ini merefleksikan anjloknya IHSG sebesar 4,14 persen dari posisi penutupan pekan sebelumnya yang berada di level 8.257,859. Koreksi IHSG ini sejalan dengan penurunan drastis pada kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI).

Total kapitalisasi pasar di BEI tercatat menyusut menjadi Rp14.746 triliun sepanjang pekan ini. Ini menandai penurunan sebesar 5,23 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang mencapai Rp15.560 triliun. Penurunan ini jelas mengindikasikan bahwa sentimen negatif mendominasi perdagangan, menyebabkan investor cenderung melepas kepemilikan saham mereka dan memicu koreksi mendalam di seluruh pasar.
Ringkasan
Pada periode 13-17 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam sebesar 4,14% menjadi 7.915,656 setelah sempat mencetak rekor. Penurunan ini menyebabkan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) menyusut 5,23% menjadi Rp14.746 triliun. Meskipun pasar secara keseluruhan melemah, beberapa saham justru berhasil mencetak keuntungan signifikan.
Di tengah gejolak tersebut, PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi, melonjak 27,74%. Saham seperti PT Haloni Jane Tbk (HALO) juga masuk daftar top gainers, menunjukkan ketahanan di pasar. Sebaliknya, PT Golden Flower Tbk (POLU) menjadi saham yang mengalami kerugian terparah, anjlok hampir 15%.





