Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial JAKARTA. Kabar penting datang dari sektor makanan dan minuman, di mana emiten raksasa PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah menuntaskan kewajibannya dengan melakukan pelunasan atas instrumen utang berupa Obligasi Berkelanjutan II Mayora Indah Tahap I Tahun 2020 Seri C. Langkah strategis ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengelola liabilitas keuangannya secara efektif.
Pelunasan obligasi yang memegang peringkat idAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ini membutuhkan alokasi dana yang tidak sedikit. Tercatat, MYOR merogoh kas sebesar Rp 295 miliar, yang secara resmi dibayarkan pada tanggal 9 September 2025. Dengan terlaksananya pelunasan ini, status peringkat obligasi tersebut secara otomatis dicabut oleh Pefindo.
“Dengan demikian, Pefindo telah mencabut peringkat atas instrumen utang tersebut,” tegas analis Pefindo, Fella Vina dan Ayuningtyas Nur, dalam keterangan resmi mereka pada Selasa (9/9/2025). Pernyataan ini sekaligus mengonfirmasi penyelesaian tanggung jawab keuangan MYOR terhadap obligasi tersebut, menyusul pengumuman sebelumnya.
Sebelumnya, PT Mayora Indah telah mengantisipasi jatuh tempo ini. Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (15/8/2025), MYOR mengumumkan bahwa mereka telah menyediakan dana yang diperlukan. Dana tersebut dialokasikan khusus untuk pembayaran bunga dan pokok obligasi berkelanjutan yang akan jatuh tempo.
Mayora Indah (MYOR) Tawarkan Obligasi Rp 1 Triliun, Cek Besaran Bunganya
Yuni Gunawan, Corporate Secretary Mayora Indah, menjelaskan bahwa sumber dana untuk melunasi kewajiban ini berasal sepenuhnya dari kas internal perusahaan. Hal ini menyoroti kekuatan fundamental dan likuiditas MYOR. “Tidak ada keputusan atau hal penting lainnya yang akan dilakukan terkait penyiapan dana untuk pembayaran kewajiban tersebut,” pungkas Yuni, menegaskan bahwa proses pelunasan berjalan sesuai rencana tanpa implikasi tambahan.
Sebagai informasi pendukung, kinerja keuangan MYOR menunjukkan pertumbuhan positif di lini pendapatan. Pada semester I-2025, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 17,79 triliun, meningkat 9,69% secara tahunan (YoY). Angka ini merefleksikan ekspansi bisnis dan daya saing produk-produk Mayora di pasar.
MYOR Chart by TradingView
Namun, di sisi lain, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami koreksi. Pada periode yang sama, laba bersih tercatat sebesar Rp 1,16 triliun, angka ini menunjukkan penurunan sebesar 32,08% secara tahunan. Meskipun demikian, pelunasan obligasi ini tetap menjadi indikator kesehatan keuangan dan komitmen MYOR terhadap manajemen utang yang prudent.
Ringkasan
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah melunasi Obligasi Berkelanjutan II Mayora Indah Tahap I Tahun 2020 Seri C senilai Rp 295 miliar pada tanggal 9 September 2025. Pelunasan ini menggunakan seluruhnya kas internal perusahaan, yang menunjukkan komitmen kuat dalam mengelola liabilitas. Setelah pembayaran, peringkat obligasi idAA dari Pefindo secara otomatis dicabut.
Secara finansial, MYOR mencatatkan peningkatan pendapatan 9,69% menjadi Rp 17,79 triliun pada semester I-2025, meskipun laba bersih terkoreksi 32,08% menjadi Rp 1,16 triliun. Pelunasan obligasi ini, terlepas dari dinamika laba, tetap menjadi indikator positif kesehatan keuangan dan manajemen utang yang prudent dari perusahaan.