Emas Terbang! The Fed Pangkas Suku Bunga, Saatnya Investasi?

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial

JAKARTA. Harga emas kembali melonjak pada perdagangan Selasa pagi, 16 September 2025. Tepat pukul 07.38 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2025 di Commodity Exchange tercatat US$ 3.722 per ons troi. Angka ini menunjukkan kenaikan tipis 0,08% dari posisi US$ 3.719 per ons troi pada sehari sebelumnya.

Kenaikan harga emas yang terus-menerus hingga mencapai rekor baru ini terutama terpicu oleh spekulasi investor. Mereka bertaruh pada pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang diperkirakan akan terjadi pekan ini, sekaligus mempertimbangkan adanya ruang untuk pelonggaran moneter lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Kebijakan moneter yang lebih longgar umumnya mendukung kenaikan harga logam mulia.

Mengutip laporan Bloomberg, penguatan harga emas juga didukung oleh pelemahan signifikan pada dolar AS. Indeks dolar terpantau jatuh ke level terendah dalam lebih dari tujuh pekan, membuat emas yang dibanderol dalam mata uang dolar menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan daya tariknya.

Selain ekspektasi penurunan suku bunga yang telah meresap di pasar, The Fed juga dijadwalkan untuk merilis pembaruan triwulanan mengenai perkiraan ekonomi dan suku bunga, yang dikenal sebagai “dot plot”. Setelah keputusan tersebut, Ketua The Fed Jerome Powell akan menggelar konferensi pers yang sangat dinantikan pasar untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.

Prospek penurunan suku bunga lanjutan pada tahun ini semakin menguat berkat serangkaian data ketenagakerjaan yang lemah serta tidak adanya kejutan inflasi yang signifikan. Kondisi-kondisi ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi emas, yang seringkali dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan potensi penurunan imbal hasil obligasi.

Di sisi lain, tekanan politik terhadap The Fed juga turut memanaskan sentimen pasar. Presiden AS Donald Trump diketahui meningkatkan tekanannya, termasuk upaya untuk menggulingkan Gubernur Lisa Cook. Hal ini semakin memperkuat taruhan pada kebijakan moneter yang lebih dovish, memberikan dorongan tambahan bagi harga emas.

Secara keseluruhan, harga emas telah melonjak lebih dari 40% sepanjang tahun ini, menunjukkan kinerja yang luar biasa. Momentum kenaikan ini diperkuat oleh ketidakpastian perdagangan dan geopolitik global yang terus berlanjut, ditambah dengan aktivitas pembelian masif oleh bank sentral di berbagai negara, yang semakin menambah daya tarik logam mulia ini.

Melihat prospek ke depan, Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan bahwa harga emas batangan berpotensi mendekati US$ 5.000 per ons troi. Prediksi ini dapat terealisasi jika sekitar 1% dari total obligasi negara yang dimiliki para investor beralih ke logam mulia, menunjukkan potensi pergeseran preferensi aset di tengah dinamika pasar global.

Ringkasan

Harga emas melonjak pada 16 September 2025, mencapai US$ 3.722 per ons troi, didorong oleh spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan ekspektasi pelonggaran moneter. Pelemahan dolar AS dan data ketenagakerjaan yang lemah turut berkontribusi meningkatkan daya tarik emas. Prospek penurunan suku bunga lanjutan semakin kuat berkat kondisi ekonomi yang mendukung.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak lebih dari 40%, diperkuat oleh ketidakpastian perdagangan, geopolitik, dan pembelian masif oleh bank sentral. Tekanan politik terhadap The Fed juga turut memanaskan sentimen pasar. Goldman Sachs memprediksi harga emas berpotensi mendekati US$ 5.000 per ons troi jika investor mengalihkan sebagian obligasi negara ke logam mulia.

Also Read

[addtoany]

Tags