
Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja saham PT Super Bank Indonesia Tbk. (SUPA) selepas melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau fluktuatif. Sempat menyentuh auto rejection atas (ARA) dalam beberapa hari perdagangan, SUPA kini masuk dalam daftar 10 top losers IHSG periode 22–24 Desember 2025.
Sebagai informasi, SUPA baru melantai di BEI pada 17 Desember 2025 dengan harga Rp635 per saham. Hanya butuh dua hari perdagangan bagi SUPA untuk mengalami kenaikan harga ke level Rp1.230 per saham.
Namun, selama tiga hari perdagangan Bursa pada periode pekan Natal 22–24 Desember 2025, harga saham SUPA terkoreksi hingga 24,80% ke level Rp925 per saham. Posisi ini menempatkan SUPA dalam urutan ketiga 10 top losers IHSG sepekan terakhir.
Selain SUPA, kinerja PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. (PJHB) juga tidak kalah berbeda. Setelah melantai di Bursa pada 6 November 2025 dengan harga Rp330 per saham, kinerja PJHB cenderung mengalami penurunan.
: Superbank’s (SUPA) Strategic Foothold to Sustain Its Performance Recovery
Meskipun sempat menikmati semarak pencatatan saham hingga terbang ke level Rp1.000 dalam beberapa hari perdagangan selepas IPO, harga saham PJHB cenderung mencatatkan pelemahan dan ambles 37,85% sepanjang pekan ini. Kondisi ini membuat PJHB berada di urutan pertama di BEI yang mengalami koreksi terdalam selama sepekan.
Jajaran 10 top losers IHSG selama sepekan juga diisi oleh PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk. (CSIS) yang terkoreksi 27,78%, saham PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE) yang terkoreksi 22,60%, dan PT Buana Artha Anugerah Tbk. (STAR) yang mengalami penyusutan 22,57% selama sepekan.
Selama tiga hari perdagangan Bursa, saham PT Pudjiadi Prestige Tbk. (PUDP) juga terkoreksi 21,61%, saham PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) terkoreksi 21,09%, dan saham PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk. (PORT) terkoreksi 20,86%.
Dua saham terakhir yang menduduki jajaran 10 top losers selama sepekan perdagangan adalah PT Golden Flower Tbk. (POLU) yang terkoreksi 20,49% ke Rp13.100 per saham dan PT Estetika Tata Tiara Tbk. (BEEF) yang terkoreksi 19,61% ke Rp410 per saham.
Adapun selama sepekan singkat periode 22–24 Desember 2025, kinerja IHSG turut lesu. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami penurunan 0,83% pada posisi 8.537,91 dari 8.609,55 pada pekan sebelumnya.
Penurunan juga terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sebesar 1,17% menjadi Rp15.603 triliun dari Rp15.788 triliun pada pekan sebelumnya.
“Rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami perubahan [penurunan] yaitu sebesar 2,23% menjadi 2,74 juta kali transaksi, dari 2,80 juta kali transaksi pada pekan lalu,” kata Kautsar, Rabu (24/12/2025).
Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) Bursa Efek Indonesia pekan ini mengalami penurunan sebesar 30,91% menjadi Rp23,7 triliun dari Rp34,3 triliun pada penutupan pekan lalu.
Kemudian, rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini juga lebih lengang dengan penurunan sebesar 18,44% menjadi 38,34 miliar saham dari 47 miliar saham pada penutupan pekan lalu.
Adapun investor asing pada Rabu (24/12/2025) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp2,45 triliun dan sepanjang 2025 investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp18,36 triliun.
Berikut daftar 10 top losers selama periode 22–24 Desember 2025:
Kode Emiten
Harga Saat Ini
Perubahan
PJHB
220
-37,85%
CSIS
338
-27,78%
SUPA
925
-24,80%
SMLE
161
-22,60%
STAR
422
-22,57%
PUDP
780
-21,61%
URBN
202
-21,09%
PORT
1.195
-20,86%
POLU
13.100
-20,49%
BEEF
410
-19,61%
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.





