
Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial JAKARTA. Emiten yang terafiliasi dengan Garibaldi Thohir, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), baru-baru ini mengumumkan kinerja keuangannya yang menunjukkan penurunan signifikan pada pendapatan dan laba bersih. Penurunan ini tercatat sepanjang periode Januari hingga Juni 2025, menandai semester yang penuh tantangan bagi perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan resmi per Juni 2025, ADRO membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 857,69 juta. Angka ini merefleksikan penurunan tajam sebesar 18,60% secara tahunan (Year on Year/YoY) jika dibandingkan dengan pendapatan US$ 1,05 miliar yang berhasil dicapai pada Juni 2024. Meskipun demikian, beban pokok penjualan perusahaan juga menunjukkan penyusutan, menurun sekitar 3,57% YoY menjadi US$ 573,42 juta di semester pertama 2025, dari sebelumnya US$ 594,63 juta pada periode yang sama tahun 2024.
Harga Terus Tergerus, Saham Alamtri Resources (ADRO) Dinilai Masih Menyimpan Potensi
Dalam ranah operasional, laba usaha ADRO juga mengalami tekanan yang cukup besar, tercatat sebesar US$ 203,32 juta di enam bulan pertama 2025. Angka ini mencerminkan kemerosotan hingga 47,35% secara tahunan dari US$ 386,19 juta yang berhasil diraih pada periode yang sama di tahun 2024. Lebih lanjut, laba periode berjalan ADRO menunjukkan penurunan yang jauh lebih drastis, merosot 77,85% YoY menjadi hanya US$ 194,93 juta di semester I-2025. Ini kontras dengan laba periode berjalan per Juni 2024 yang masih berada di level impresif US$ 880,18 juta.
Per 30 Juni 2025, posisi keuangan ADRO mencatat total aset sebesar US$ 6,04 juta. Di sisi lain, total liabilitas perusahaan mencapai US$ 1,41 miliar, sementara total ekuitas tercatat sebesar US$ 4,98 juta. Data ini memberikan gambaran sekilas tentang struktur keuangan perusahaan di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Ringkasan
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) melaporkan penurunan kinerja keuangan yang signifikan pada semester I-2025. Pendapatan usaha perusahaan anjlok 18,60% secara tahunan menjadi US$ 857,69 juta dari US$ 1,05 miliar pada periode sebelumnya. Laba usaha ADRO juga merosot 47,35% menjadi US$ 203,32 juta.
Laba periode berjalan ADRO mengalami koreksi tajam sebesar 77,85% secara tahunan, hanya mencapai US$ 194,93 juta dibandingkan US$ 880,18 juta di semester I-2024. Per 30 Juni 2025, perusahaan mencatat total aset US$ 6,04 juta, dengan liabilitas US$ 1,41 miliar dan ekuitas US$ 4,98 juta.





