Efek pertumbuhan ekonomi AS, cermati proyeksi rupiah pada perdagangan Senin (29/12)

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini. Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,02% ke posisi Rp 16.745 per dolar AS pada Jumat (26/12/2025).

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan pergerakan rupiah pada awal pekan depan, Senin (29/12), dipengaruhi oleh rilis data ekonomi AS. 

Biro Analisis Ekonomi AS mencatat perekonomian Negeri Paman Sam tumbuh kuat 4,3% secara tahunan pada kuartal III-2025. Capaian ini melampaui ekspektasi pasar 3,3% dan estimasi sebelumnya 3,8%.

Musk Prediksi Pertumbuhan Ekonomi AS Double Digit pada 2026

Namun, data pesanan barang tahan lama justru menunjukkan penurunan 2,2% pada Oktober, berbalik dari kenaikan 0,7% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pesanan tanpa sektor pertahanan turun 1,5% dan pesanan tanpa transportasi naik tipis 0,2%.

Ibrahim menyebut aktivitas perdagangan global cenderung lesu jelang libur Natal, lantaran pasar AS tutup lebih awal pada Rabu (24/12) dan libur pada Kamis (25/12). Volume transaksi di Eropa dan Asia pun menurun.

“Kondisi perdagangan tetap lesu di seluruh wilayah utama saat pasar memasuki liburan Natal,” ujar Ibrahim kepada Kontan, Minggu (28/12/2025).

Ia memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dan berpotensi ditutup melemah dalam kisaran Rp 16.760 – Rp 16.790 per dolar AS pada Senin.

Di sisi lain, Research and Development ICDX, Taufan Dimas Hareva menilai pergerakan rupiah masih terbatas karena minim katalis baru. Kombinasi sentimen global dan domestik akan menjadi penentu arah rupiah dalam waktu dekat.

Harga Minyak Turun, Investor Menimbang Data Ekonomi AS dan Ketegangan Geopolitik

Menurutnya, data ekonomi AS seperti inflasi dan tenaga kerja serta sinyal kebijakan The Federal Reserve menjadi fokus investor. 

Data yang kuat dapat menahan pelemahan dolar, sehingga membebani rupiah. Sebaliknya, data ekonomi yang melemah bisa memberi ruang penguatan bagi rupiah.

Dari dalam negeri, pasar mencermati kebijakan Bank Indonesia, aliran modal asing, serta perkembangan neraca perdagangan dan harga komoditas.

Dengan rupiah yang masih berada di sekitar Rp 16.700 per dolar AS, Taufan memperkirakan pergerakan mata uang Garuda pada pekan depan tetap fluktuatif. 

Wall Street Bergerak Tipis Setelah Data Ekonomi AS Lebih Kuat dari Perkiraan

“Rupiah berpotensi bergerak di rentang Rp 16.600 – Rp 16.900 per dolar AS, seiring pelaku pasar masih mencermati perkembangan sentimen global dan arah kebijakan moneter Amerika Serikat,” jelasnya.

Also Read

[addtoany]

Tags