
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus Angkat Bicara Soal Potensi Merger Gojek-Grab
Rencana penggabungan usaha antara dua raksasa ride-hailing, Gojek dan Grab, kembali menjadi sorotan. Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, memberikan tanggapannya terkait isu ini. Sebelumnya, pemerintah mengindikasikan bahwa proses merger ini masih terus berjalan.
Menurut Lasarus, yang memimpin komisi yang membidangi perhubungan dan infrastruktur, penggabungan Gojek dan Grab adalah murni urusan bisnis antarperusahaan. “Itu kan urusan korporasi, pasti business to business,” ujarnya kepada Tempo saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 2 Desember 2025.
Meskipun demikian, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyatakan bahwa Komisi V belum dapat memberikan tanggapan lebih jauh mengenai aksi korporasi kedua perusahaan tersebut. Ia menekankan bahwa keputusan final mengenai merger atau tidak, sepenuhnya berada di tangan masing-masing perusahaan. “Silakan saja,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Lasarus menjelaskan bahwa isu ojek online tidak hanya menjadi ranah Komisi V DPR. Aspek tenaga kerja yang terkait dengan ojek online menjadi perhatian Komisi IX, sementara urusan aplikasi berada di bawah pengawasan Komisi I. Komisi V sendiri, fokus pada sektor angkutan.
GOTO Terbuka untuk Diskusi, Pemerintah Beri Sinyal Positif
Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo), R.A. Koesoemohadiani, menegaskan dukungan perseroan terhadap prioritas pemerintah. GoTo juga membuka diri untuk berbagai diskusi terkait potensi merger ini. “Kami terbuka atas berbagai diskusi yang dapat mendukung kepentingan jangka panjang seluruh pemangku kepentingan Perseroan,” ungkapnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 2 Desember 2025.
Koesoemohadiani menambahkan bahwa manajemen GoTo selalu mengutamakan kesejahteraan mitra pengemudi. Perseroan akan mematuhi semua peraturan yang berlaku jika proses merger mencapai tahap yang lebih matang. “Apabila terdapat suatu proses yang sudah lebih matang, di mana hal tersebut akan melibatkan berbagai pihak, Perseroan akan senantiasa mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegasnya.
Lebih jauh, Koesoemohadiani memastikan bahwa GoTo akan bertindak transparan dan menyampaikan setiap informasi material yang relevan. Perusahaan dengan kode saham GOTO ini tetap fokus pada pelayanan pelanggan yang efektif. “Berfokus pada eksekusi yang kuat dan melayani pelanggan secara efektif, di mana hal ini merupakan upaya terbaik untuk memperkuat pencapaian bagi seluruh pihak.”
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa proses penggabungan atau merger antara GoTo dan Grab masih terus berjalan. “Masih berjalan itu,” kata Rosan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 27 November 2025.
Hingga saat ini, belum ada keputusan final mengenai penggabungan kedua perusahaan tersebut. Namun, Rosan menilai bahwa proses ini menunjukkan perkembangan yang positif. “Positif, sinyalnya positif,” ujarnya.
Danantara Pantau Proses Merger, Utamakan Keuntungan Finansial
Pada 11 November lalu, Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyatakan bahwa keputusan merger GoTo dengan Grab Indonesia sepenuhnya diserahkan kepada kedua perusahaan. Meskipun demikian, Danantara dan pemerintah akan terus memantau jalannya proses ini.
Pandu menekankan bahwa prioritas utama tetap pada aspek fundamental bisnis antarperusahaan. “Kan pemerintah juga memberi masukan, kami pasti mengikuti masukan dari pemerintah. Tapi yang paling penting unsur B2B-nya,” ujar Pandu di Wisma Danantara Jakarta, Selasa, 11 November 2025.
Danantara akan terus memberikan dukungan, dengan catatan bahwa merger tersebut dapat menghasilkan keuntungan finansial bagi perusahaan. “Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada. Jadi kami harus juga menjaga itu,” pungkasnya.
Pilihan Editor: Celah Kerugian Negara dalam Investasi Telkomsel di GoTo
Ringkasan
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyatakan bahwa potensi merger antara Gojek dan Grab adalah urusan bisnis murni antarperusahaan. Ia menekankan bahwa keputusan final berada di tangan masing-masing perusahaan dan Komisi V belum dapat memberikan tanggapan lebih jauh. Sementara itu, GoTo menyatakan terbuka untuk diskusi dan mendukung prioritas pemerintah terkait merger ini.
Pemerintah melalui Menteri Investasi Rosan Roeslani memberikan sinyal positif terkait proses merger GoTo dan Grab yang masih berjalan. Danantara Indonesia juga memantau proses ini, dengan prioritas utama pada aspek fundamental bisnis dan keuntungan finansial. Meskipun belum ada keputusan final, proses ini menunjukkan perkembangan positif.





