JAKARTA – Wacana redenominasi rupiah kembali mencuat. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arif Satria, menyatakan bahwa lembaganya siap sedia untuk mengkaji rencana penerapan redenominasi rupiah jika memang diperlukan. Pernyataan ini muncul setelah Arif menghadiri rapat terbatas yang melibatkan tokoh-tokoh penting negara.
Rapat terbatas tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan dihadiri oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, serta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Pertemuan penting ini berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Senin, 24 November 2025.
Meskipun hadir dalam rapat, Arif menegaskan bahwa BRIN belum memberikan masukan apapun terkait redenominasi pada kesempatan tersebut. Namun, ia memastikan bahwa tim peneliti ekonomi BRIN akan segera bergerak cepat untuk menyusun kajian yang komprehensif. Kajian ini diharapkan dapat memberikan landasan ilmiah dan rekomendasi yang kuat bagi Bank Indonesia dalam mempertimbangkan kebijakan redenominasi.
“Nanti kami akan memanggil tim peneliti kita di bidang ekonomi. Kita akan segera panggil untuk bisa melakukan kajian dan rekomendasi yang selanjutnya bisa menjadi salah satu bahan bagi Bank Indonesia,” jelas Arif kepada wartawan. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan BRIN dalam mendukung pengambilan keputusan yang tepat terkait masa depan mata uang Indonesia.
Lebih lanjut, Arif mengungkapkan bahwa ia sempat berinteraksi dengan Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan dalam pertemuan tersebut. Akan tetapi, isu redenominasi rupiah bukanlah fokus utama dalam diskusi yang berlangsung. Meskipun demikian, Arif meyakinkan bahwa aspek redenominasi tetap menjadi perhatian BRIN dan akan dikaji secara mendalam.
“Tadi saya juga sudah bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia di dalam, bersama Menteri Keuangan juga. Ya, memang kami tidak membahas secara spesifik soal isu tersebut, tetapi Insyaallah hal yang tadi sudah saya sampaikan terkait dengan aspek redenominasi itu nanti akan bisa kita kaji lagi,” tambahnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai apakah topik redenominasi turut dibahas dalam rapat bersama Presiden Prabowo, Arif dengan tegas membantahnya. “Saya tidak membahas itu. Tadi dengan Pak Presiden tidak membahas soal itu,” pungkas Arif, mengakhiri penjelasannya. Dengan demikian, meskipun wacana redenominasi mengemuka, pembahasan spesifik belum dilakukan dalam forum yang melibatkan Presiden.
Ringkasan
Kepala BRIN, Arif Satria, menyatakan kesiapan lembaganya untuk mengkaji rencana redenominasi rupiah jika diperlukan. Pernyataan ini muncul setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo dan dihadiri Menteri Keuangan serta Gubernur Bank Indonesia. Meskipun hadir, BRIN belum memberikan masukan dan akan segera menyusun kajian komprehensif.
Arif menyatakan BRIN akan memanggil tim peneliti ekonomi untuk menyusun kajian dan rekomendasi bagi Bank Indonesia. Isu redenominasi tidak menjadi fokus utama diskusi dalam pertemuan tersebut, namun BRIN akan tetap mengkaji aspek redenominasi secara mendalam. Arif membantah bahwa topik redenominasi dibahas dalam rapat bersama Presiden Prabowo.





