Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial – JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga kebijakan, yang dikenal sebagai BI Rate, di angka 4,75% pada bulan November 2025. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap meningkatnya ketidakpastian ekonomi global yang sedang berlangsung.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa meskipun sempat ada perbaikan kondisi global berkat negosiasi tarif resiprokal antara Amerika Serikat dan negara-negara lain, namun dalam dua bulan terakhir, volatilitas kembali meningkat. Faktor-faktor inilah yang menjadi pertimbangan utama.
“Terjadinya government shutdown terlama dalam sejarah Amerika Serikat, inflasi di AS yang belum menunjukkan penurunan signifikan, dan perkiraan penurunan Fed Fund Rate yang lebih kecil dari ekspektasi pasar, menjadi pemicu gejolak tersebut,” ungkap Perry saat konferensi pers daring pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) November 2025, Rabu (19/11/2025).
Lebih lanjut, Perry Warjiyo menambahkan bahwa BI juga berupaya memperkuat efektivitas transmisi dari kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilonggarkan sebelumnya. Bank sentral telah menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 125 basis poin sepanjang tahun 2025. Namun, penurunan suku bunga perbankan belum terjadi secepat yang diharapkan.
“Oleh karena itu, fokus kami dalam jangka pendek adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sambil terus memperkuat efektivitas transmisi kebijakan,” jelas Perry.
Baca Juga: Bos BI Sentil Lagi Perbankan, Lambat Turunkan Suku Bunga Kredit
Meskipun demikian, Perry Warjiyo menegaskan bahwa ruang untuk pelonggaran BI Rate di masa depan masih terbuka lebar. Proyeksi inflasi untuk tahun 2025–2026 tetap berada dalam target 2,5±1%, dan pertumbuhan ekonomi dinilai masih berada di bawah potensi kapasitas nasional.
Namun, Perry menekankan bahwa besaran dan waktu penurunan BI Rate akan sangat bergantung pada perkembangan kondisi ekonomi global dan domestik. “Pertimbangan untuk menurunkan suku bunga akan tetap berdasarkan pada data yang ada (data dependent),” pungkasnya.
Baca Juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga BI Rate di Level 4,75%!
Ringkasan
Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga BI Rate di angka 4,75% pada November 2025, sebagai antisipasi terhadap ketidakpastian ekonomi global. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyoroti peningkatan volatilitas global akibat faktor seperti government shutdown di AS, inflasi yang belum turun, dan perkiraan penurunan Fed Fund Rate yang lebih kecil dari ekspektasi.
BI berupaya memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilonggarkan, meskipun penurunan suku bunga perbankan belum secepat yang diharapkan. Stabilitas nilai tukar rupiah menjadi fokus jangka pendek, namun ruang pelonggaran BI Rate di masa depan masih terbuka, tergantung pada perkembangan ekonomi global dan domestik, dengan pertimbangan berdasarkan data yang ada.





