Wall Street Reli! Investor Lega Penutupan Pemerintah AS Berakhir

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial Bursa saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan kekuatan signifikan pada perdagangan Rabu (12/11/2025), dengan indeks Dow Jones berhasil mencetak rekor tertinggi baru. Penguatan pasar yang impresif ini didorong oleh gelombang optimisme investor yang meningkat, terutama terkait prospek berakhirnya penutupan (shutdown) terpanjang yang pernah dialami pemerintah federal AS, serta harapan cerah yang menyelimuti sektor teknologi, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI).

Melansir laporan dari Reuters, pada pukul 09.41 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average melonjak 361,85 poin atau setara 0,77%, menembus level 48.297,95. Senada, indeks S&P 500 turut menguat 16,96 poin (0,26%) mencapai 6.864,31, sementara Nasdaq Composite bertambah 7,81 poin (0,03%) ke posisi 23.476,11. Angka-angka ini merefleksikan sentimen positif yang meluas di kalangan pelaku pasar.

Salah satu pendorong utama reli ini adalah kinerja gemilang saham Advanced Micro Devices (AMD). Perusahaan chip terkemuka itu melesat 8,2% setelah memproyeksikan pendapatan tahunan dari segmen chip pusat data akan menyentuh US$100 miliar dalam lima tahun ke depan, dengan estimasi laba yang diperkirakan akan lebih dari tiga kali lipat. Kabar positif ini segera memicu euforia di sektor semikonduktor, mengangkat indeks semikonduktor AS sebesar 1,8%, dan sektor teknologi informasi sebesar 0,4%.

Tidak hanya itu, saham Goldman Sachs juga berperan penting sebagai pendorong kenaikan Dow, melonjak 2,2%, yang turut mengangkat sektor keuangan di S&P 500 sebesar 1%. Sebelumnya, pasar sempat diliputi tekanan setelah laporan penjualan kepemilikan saham SoftBank Group di Nvidia dan pemangkasan proyeksi pendapatan oleh CoreWeave, penyedia layanan cloud berbasis AI. Namun, minat beli kembali meningkat tajam menjelang pemungutan suara di House of Representatives untuk mengakhiri penutupan pemerintah.

Michael Landsberg, CIO di Landsberg Bennett Private Wealth Management, memberikan pandangannya terkait kondisi pasar. “Masih ada tantangan besar di depan, terutama terkait pemulihan publikasi data ekonomi setelah shutdown,” ujarnya. Ia menekankan bahwa selama ini pasar bergerak tanpa panduan data resmi. “Begitu data kembali tersedia, kita akan tahu apakah posisi pasar sudah tepat atau perlu penyesuaian besar,” tambahnya, menyoroti potensi volatilitas pasca-pemulihan data.

Pemungutan suara yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu malam waktu setempat diharapkan dapat mengakhiri krisis. Jika disetujui, Presiden Donald Trump diperkirakan akan segera menandatangani kesepakatan tersebut, memulihkan pendanaan bagi lembaga-lembaga pemerintah yang terdampak. Penutupan selama 42 hari ini telah memberikan beban yang signifikan pada ekonomi AS. Selama tidak adanya data resmi pemerintah, pelaku pasar dan Federal Reserve mengandalkan indikator ekonomi swasta untuk mengukur dampaknya.

Data dari ADP, misalnya, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja masih lesu, dengan rata-rata 11.250 pekerja sektor swasta kehilangan pekerjaan per minggu selama empat pekan yang berakhir pada 25 Oktober. Di tengah kondisi ini, menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar kini memperkirakan adanya 63% peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve Desember mendatang.

Musim laporan keuangan kuartal III sendiri hampir berakhir, dengan 82% dari 446 perusahaan di S&P 500 melaporkan laba yang melampaui ekspektasi analis. Angka ini jauh di atas rata-rata jangka panjang sebesar 67%, menunjukkan ketahanan korporasi. Investor kini menantikan laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis pekan depan, yang akan menjadi ujian krusial bagi optimisme terhadap sektor AI yang telah mendorong reli pasar sepanjang tahun ini. Di sisi lain, saham IBM juga menunjukkan kekuatan, naik 2,9% setelah perusahaan tersebut mengumumkan chip komputasi kuantum terbarunya, menambah optimisme di sektor teknologi inovatif.

Ringkasan

Bursa saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan kekuatan signifikan pada perdagangan Rabu (12/11/2025), dengan indeks Dow Jones berhasil mencetak rekor tertinggi baru. Penguatan pasar didorong oleh optimisme investor terkait prospek berakhirnya penutupan pemerintah federal AS serta harapan cerah di sektor teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Kinerja gemilang saham Advanced Micro Devices (AMD) yang memproyeksikan pendapatan besar dari chip pusat data turut memicu kenaikan di sektor semikonduktor.

Penutupan pemerintah selama 42 hari telah membebani ekonomi AS, dengan pelaku pasar mengandalkan indikator ekonomi swasta di tengah absennya data resmi. Investor kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember mendatang. Musim laporan keuangan kuartal III menunjukkan sebagian besar perusahaan S&P 500 melaporkan laba di atas ekspektasi, menandakan ketahanan korporasi. Laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis pekan depan menjadi perhatian utama untuk mengukur optimisme sektor AI.

Also Read

[addtoany]

Tags