Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial – JAKARTA. Rupiah spot berhasil menutup perdagangan Senin (20/10/2025) dengan performa positif, menguat tipis 0,09% ke level Rp 16.575 per dolar Amerika Serikat (AS). Capaian ini menandai peningkatan dari posisi penutupan akhir pekan lalu yang berada di angka Rp 16.590 per dolar AS.
Penguatan mata uang domestik ini sejalan dengan mayoritas pergerakan mata uang di kawasan Asia. Pada pukul 15.04 WIB, sebagian besar mata uang regional menunjukkan ketahanan terhadap dolar AS. Baht Thailand memimpin penguatan dengan kenaikan signifikan 0,30%, diikuti oleh dolar Taiwan yang turut menguat 0,22%.
Selain itu, rupee India dan rupiah sendiri mencatat penguatan serupa sebesar 0,09%. Dolar Singapura juga tidak ketinggalan dengan kenaikan 0,06%, sementara yuan China bergerak naik 0,05%. Adapun peso Filipina, won Korea, dan dolar Hong Kong masing-masing mengukuhkan penguatan sebesar 0,04%, 0,02%, dan 0,01% terhadap dolar AS, melengkapi tren positif di pasar Asia.
Namun, di tengah optimisme penguatan mata uang Asia ini, yen Jepang menjadi satu-satunya pengecualian yang mencatat pelemahan. Sore ini, mata uang Negeri Sakura tersebut menunjukkan penurunan 0,09% terhadap dolar AS, kontras dengan sentimen pasar regional yang umumnya positif.
Rupiah Menguat ke Rp 16.586 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini, Mayoritas Asia Naik
Kondisi ini selaras dengan dinamika pasar global yang juga terlihat dari pergerakan indeks dolar. Indeks dolar, yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia, terpantau naik ke level 98,51. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi akhir pekan lalu yang berada di 98,43, mengindikasikan penguatan dolar AS secara global meskipun terjadi pelemahan terhadap sebagian besar mata uang di Asia.
Ringkasan
Rupiah spot ditutup menguat tipis 0,09% ke level Rp 16.575 per dolar AS pada perdagangan Senin (20/10/2025). Capaian ini lebih baik dari posisi penutupan akhir pekan lalu di Rp 16.590 per dolar AS. Penguatan mata uang domestik ini sejalan dengan mayoritas pergerakan mata uang di kawasan Asia. Beberapa mata uang seperti baht Thailand, dolar Taiwan, rupee India, dan dolar Singapura turut menguat terhadap dolar AS.
Namun, di tengah tren positif tersebut, yen Jepang menjadi satu-satunya mata uang Asia yang mencatat pelemahan 0,09% terhadap dolar AS. Sementara itu, indeks dolar global terpantau naik ke level 98,51, mengindikasikan penguatan dolar AS secara keseluruhan meskipun melemah terhadap sebagian besar mata uang di Asia.