IMF Revisi Naik! Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 4,9% di 2024

H Anhar

Jakarta, IDN Times – Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini mengumumkan peningkatan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebuah sinyal positif bagi stabilitas dan prospek Tanah Air. Dalam edisi terbaru World Economic Outlook Oktober 2025, IMF menaikkan estimasinya menjadi 4,9 persen untuk tahun 2025 dan 2026. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,8 persen yang dikeluarkan pada Juli 2025.

Kenaikan proyeksi ini, seperti dijelaskan IMF, didasarkan pada analisis anggaran terbaru. Mereka melakukan ekstrapolasi menggunakan proyeksi PDB nominal beserta komponen-komponennya, serta mempertimbangkan kebijakan pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam jangka menengah. Pembaruan ini menegaskan pandangan optimistis IMF terhadap arah perekonomian Indonesia ke depan.

Indonesia Berhasil Jaga Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global

Peningkatan proyeksi ini tidak lepas dari apresiasi IMF terhadap kinerja Pemerintah Indonesia. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, sebelumnya mengungkapkan bahwa IMF memuji keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian. Hal ini disampaikan dalam pertemuan virtual antara Purbaya dan Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, di mana Indonesia disebut sebagai “bright spot” atau titik terang di tengah gejolak ekonomi dunia.

Menurut Purbaya, kesuksesan ini didorong oleh sejumlah faktor kunci, termasuk reformasi kelembagaan yang terus berjalan, pembentukan Danantara, program hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang gencar, dukungan likuiditas yang memadai, optimalisasi potensi generasi muda, serta keberhasilan pemerintah dalam meredam keresahan publik. Keterangan ini diunggah Purbaya melalui akun Instagram resminya @menkeuri, memperkuat transparansi kebijakan.

IMF Nilai Pemerintah Indonesia Memiliki Kapasitas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Lebih lanjut, kebijakan fiskal yang berorientasi pada pertumbuhan dengan tetap menjaga disiplin fiskal menjadi nilai tambah bagi kepemimpinan pemerintah Indonesia. IMF menilai bahwa Pemerintah Indonesia memiliki kapasitas yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, bahkan di tengah perubahan struktural global seperti dinamika geopolitik, transformasi teknologi, dan tantangan demografi. Ini menjadi keunggulan signifikan, mengingat banyak negara lain masih berjuang menghadapi tekanan fiskal dan tuntutan generasi muda akan lapangan kerja yang semakin meningkat.

Indonesia dipandang sebagai negara yang resilien dan memiliki peluang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Fondasi ekonomi yang kokoh, disiplin fiskal yang konsisten, serta sektor swasta yang adaptif dan tangguh, disebut sebagai faktor penentu utama yang menopang ketahanan ekonomi nasional.

Komitmen Jaga Disiplin Fiskal dan Rasio Utang Sesuai Undang-Undang

Dalam pertemuan dengan Georgieva, Purbaya juga menegaskan kembali komitmen pemerintah terhadap disiplin fiskal. Ini termasuk menjaga defisit APBN di bawah 3 persen dan rasio utang di bawah 60 persen terhadap PDB, sesuai dengan ketentuan undang-undang. Pemerintah juga terus memperkuat peran sektor swasta, didukung oleh belanja fiskal yang efektif dalam menggerakkan perekonomian.

Berbagai insentif diberikan kepada dunia usaha, suplai likuiditas berbunga rendah dipastikan memadai, dan proses deregulasi dipercepat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. “Base money tumbuh sekitar 13 persen (year-on-year per September), pasca penempatan Rp200 triliun uang negara berbunga rendah di bank Himbara. Ini merupakan bagian dari manajemen kas (cash management), untuk menjaga likuiditas kas negara tetap aman sesuai disiplin fiskal namun tetap produktif dalam mendorong ekonomi,” jelas Purbaya.

Sebagai prioritas jangka pendek, pemerintah berfokus pada mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan mengembalikan sentimen positif publik. “Keyakinan publik terus dibangun, terutama dari generasi muda, terhadap lapangan kerja dan masa depan ekonomi,” pungkas Purbaya, menyoroti pentingnya kepercayaan masyarakat dalam mendukung stabilitas dan kemajuan ekonomi Indonesia.

Ringkasan

Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9% untuk tahun 2025 dan 2026, meningkat dari 4,8% sebelumnya. Kenaikan ini didasarkan pada analisis anggaran terbaru dan kebijakan pengeluaran serta pendapatan pemerintah dalam jangka menengah. IMF menilai Indonesia sebagai “bright spot” atau titik terang di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Peningkatan proyeksi ini mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil melalui reformasi kelembagaan dan program hilirisasi sumber daya alam. Pemerintah dinilai memiliki kapasitas kuat untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan kebijakan fiskal yang disiplin dan berorientasi pada pertumbuhan. Indonesia berkomitmen menjaga defisit APBN di bawah 3% serta rasio utang di bawah 60% terhadap PDB, sambil memperkuat peran sektor swasta.

Also Read

[addtoany]

Tags