Saham BUKA, ADHI, PTRO Berpotensi Cuan? Cek Rekomendasi Teknikal Hari Ini!

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin (13/10/2025) dengan pelemahan. Tepat pada pukul 09.00 WIB, IHSG tercatat anjlok sebesar 118,28 poin atau setara 1,31%, sehingga posisinya berada di level 8.153,88.

Menanggapi pergerakan ini, Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, menyampaikan bahwa IHSG masih berada dalam fase konsolidasi. Menurut prediksinya, pada perdagangan Senin (13/10/2025), indeks akan bergerak dalam rentang 8.145 hingga 8.321.

Terlepas dari pembukaan yang melemah, IHSG kemudian menunjukkan penguatan signifikan, ditutup pada level 8.257,86 dengan kenaikan 0,08%. Indeks bergerak dalam kisaran 8.194,05 hingga 8.279,08, mengindikasikan tren naik jangka pendek yang masih solid, didukung oleh volume perdagangan yang besar. Posisi indeks tetap berada dalam jalur kanal naik yang stabil, dengan level support pertama di 8.194 (-0.77%) dan support kedua di 8.145 (-1.37%), yang juga merupakan level krusial. Area 8.282–8.321 menjadi resistansi terdekat; penembusan di atas level ini berpotensi mendorong penguatan lebih lanjut menuju 8.350–8.400. Secara statistik, analisis periode 30 hari terakhir menunjukkan tren pendek yang stabil dengan nilai r-squared 0.793 dan slope 17.12, menegaskan momentum positif yang tajam.

Volume perdagangan tercatat mencapai 463.711.368 saham, lebih tinggi dari rata-rata harian 392.847.495 saham. Peningkatan volume ini mengonfirmasi partisipasi beli yang meningkat dan keberlanjutan tren positif dalam jangka pendek. Indikator teknikal juga memperkuat pandangan ini; MACD sebesar 13.61 dan Signal 9.34 menunjukkan sinyal bullish crossover yang masih aktif. Meskipun demikian, MFI 85.70 dan RSI 98.37 mengindikasikan kondisi overbought, menyiratkan potensi konsolidasi ringan setelah reli kuat yang terjadi. Sementara itu, W%R -17.84 dan CMO 96.74 menegaskan dominasi pembeli yang tetap kuat. Secara keseluruhan, IHSG berada dalam fase bullish jangka pendek dengan momentum yang kokoh; peluang penguatan menuju 8.321 masih terbuka lebar, namun potensi pullback teknikal perlu diwaspadai jika indeks gagal bertahan di atas 8.145.

IHSG Melemah pada Senin (13/10/2025) Pagi, BBTN, ISAT, PTBA Jadi Top Losers LQ45

Selain analisis teknikal untuk IHSG, Tasrul Tannar juga membagikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham pilihan. Berikut adalah rincian rekomendasinya:

1. PT Bukalapak Tbk (BUKA)

Saham BUKA ditutup melemah di level 168 (-1.18%), setelah bergerak dalam kisaran 168–174. Penutupan ini mengindikasikan tekanan jual yang masih kuat dan tren jangka pendek yang cenderung melemah. Harga saham saat ini berada di bawah tren utama, dengan level resistansi di 173–177 dan level support di 166 (-1.19%) serta 162 (-3.57%), yang juga menjadi level cut loss penting. Selama harga mampu bertahan di atas 162, peluang rebound teknikal masih terbuka. Namun, penembusan di bawah level tersebut berpotensi memperdalam koreksi harga. Secara statistik, analisis periode 79 hari menunjukkan tren pendek yang masih valid (r² 0.678, korelasi 0.896). Nilai Beta 0.413 menunjukkan volatilitas yang rendah, Z-Score 0.98 menempatkan harga mendekati rata-rata, dan Slope 0.75 mengindikasikan tren yang mulai mendatar.

Volume perdagangan BUKA tercatat sebanyak 229,7 juta saham, berada di bawah rata-rata 336,2 juta saham, dengan PVR 3.64 dan VVR 8.40 yang menunjukkan aktivitas volume masih aktif meskipun partisipasi mulai menurun. Indikator teknikal memberikan sinyal yang jelas: MACD -1.08 dan Signal -0.20 (keduanya masih negatif), MFI 2.45, RSI 2.35, W%R -94.52, dan CMO -95.29, semuanya menunjukkan kondisi oversold ekstrem. Secara keseluruhan, BUKA berada dalam fase koreksi teknikal, dengan potensi pantulan yang terbatas di atas level 162. Namun, tren baru yang positif baru akan terbentuk jika harga mampu menembus area resistansi 173–177, yang harus disertai dengan penguatan volume perdagangan.

Pada awal perdagangan Senin (13/10/2025), saham BUKA dibuka di level Rp 166 per saham.

Support : Rp 162 – Rp 166

Resistance : Rp 173 – Rp 177

Rekomendasi : Buy on weakness

BUKA Chart by TradingView

2. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)

Untuk saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), analisis teknikal yang disajikan menunjukkan bahwa saham dengan kode INTP ditutup melemah di level 6.150 (-2.38%) setelah bergerak dalam kisaran 6.050–6.275, mengindikasikan tekanan jual yang masih dominan. Harga saham ini mendekati support 1 di 6.075 (-1.22%) dan support 2 di 5.975 (-2.85%), yang juga merupakan level cut loss penting. Sementara itu, resistance 1 di 6.250 (+1.63%) dan resistance 2 di 6.325 (+2.85%) menjadi area uji pantulan. Secara statistik, periode 146 hari menunjukkan tren menengah yang cukup kuat dengan nilai r-squared 0.775 dan korelasi 0.877. Beta 1.148 mengindikasikan volatilitas yang lebih tinggi dari pasar, Z-Score 1.21 menunjukkan harga masih di atas rata-rata, sedangkan Slope 16.35 menandakan tren yang mulai mendatar. PVR 2.27 dan VVR 4.09 memperlihatkan aktivitas volume yang moderat, dengan transaksi sebanyak 2.807.600 saham, di bawah rata-rata 3.271.284 saham, mencerminkan minat beli yang melemah.

Secara teknikal, MACD -39.28 dan Signal -20.54 menunjukkan momentum negatif, sementara MFI 1.54, RSI 4.97, W%R -84.21, dan CMO -90.06 menandakan kondisi oversold ekstrem. Aktivitas asing juga tercatat negatif dengan rata-rata pembelian asing sebesar 713.415 dan rata-rata penjualan asing sebesar 791.012, menegaskan tekanan jual yang masih kuat. Secara keseluruhan, saham ini berpotensi rebound terbatas di atas 6.000, namun konfirmasi positif baru akan muncul bila harga berhasil menembus area 6.250–6.325, yang harus disertai dengan peningkatan volume pembelian.

Pada awal perdagangan Senin (13/10/2025), saham INTP dibuka di level Rp 6.125 per saham.

Support : Rp 5.975 – Rp 6.075

Resistance : Rp 6.259 – Rp 6.325

Rekomendasi : Buy on weakness

ADHI Chart by TradingView

3. PT Petrosea Tbk (PTRO)

Saham PTRO ditutup di level 7.075 (0.00%) setelah bergerak dalam kisaran 6.900–7.200, mengindikasikan konsolidasi yang sehat setelah reli kuat. Level support pertama di 6.875 (-2.83%) dan level cut loss di 6.700 (-5.30%) menjadi batas pertahanan utama, sementara resistance 1 di 7.300 (+3.18%) dan resistance 2 di 7.550 (+6.71%) menjadi target kenaikan berikutnya. Selama harga bertahan di atas 6.900, tren naik jangka pendek masih tetap terjaga dengan baik. Analisis periode 30 hari menunjukkan tren yang kuat (r-squared 0.913, korelasi 0.895, Beta 2.926). Z-Score 1.72 menandakan harga berada di atas rata-rata, Slope 160.85 menunjukkan momentum yang tajam, serta PVR 6.35 dan VVR 5.50 menegaskan volume aktivitas yang tinggi.

Volume perdagangan PTRO tercatat sebanyak 47.718.600 saham, sedikit di bawah rata-rata 80.383.107 saham, menandakan jeda teknikal. Secara teknikal, MACD 55.57 dan Signal 68.22 menunjukkan momentum positif yang mulai melemah. Namun, MFI 8.65 dan RSI 14.73 menunjukkan potensi pantulan, sementara W%R -57.91 serta CMO -70.54 menandakan konsolidasi yang masih sehat. Aktivitas investor asing terpantau positif, dengan rata-rata pembelian asing sebesar 8.413.286 melebihi rata-rata penjualan asing sebesar 4.627.147, menjaga prospek bullish menuju target 7.300–7.550, dengan risiko yang terjaga di bawah level 6.700.

Pada awal perdagangan Jumat (10/10/2025), saham PTRO dibuka di level Rp 6.950 per saham.

Support : Rp 6.700 – Rp 6.875

Resistance : Rp 7.300 – Rp 7.550

Rekomendasi : Buy on weakness

PTRO Chart by TradingView

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin (13/10/2025) dengan pelemahan, namun berhasil ditutup menguat 0,08% di level 8.257,86, menunjukkan tren naik jangka pendek yang solid. Meskipun volume perdagangan tinggi dan MACD bullish, indikator MFI dan RSI menunjukkan kondisi overbought, menyiratkan potensi konsolidasi. Analis Mirae Asset Sekuritas memprediksi IHSG bergerak dalam rentang 8.145-8.321.

Analis merekomendasikan “Buy on weakness” untuk saham BUKA, ADHI, dan PTRO. Saham BUKA dan ADHI menunjukkan kondisi oversold ekstrem dengan potensi rebound terbatas, sementara PTRO berada dalam konsolidasi sehat setelah reli kuat, didukung aktivitas investor asing yang positif.

Also Read

[addtoany]

Tags