Asing Borong Saham BRMS, BBCA, TLKM: Net Buy Rp1,04 Triliun!

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial – JAKARTA — Optimisme mulai menyelimuti pasar saham Indonesia seiring dengan kembalinya minat investor asing. Fenomena ini, yang ditandai dengan arus masuk dana asing, berhasil mendongkrak kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Beberapa saham unggulan, termasuk PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), kini menjadi magnet utama bagi para pemodal global.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, pada perdagangan Senin (15/9/2025) kemarin, pasar saham Indonesia sukses membukukan nilai beli bersih atau net buy asing yang signifikan, mencapai Rp1,04 triliun. Angka ini menandai pergeseran positif, mengingat sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sejak awal perdagangan 2025, pasar masih dibayangi nilai jual asing atau net sell asing sebesar Rp60,08 triliun.

Fenomena net buy asing ini secara spesifik menargetkan beberapa saham unggulan. BRMS memimpin dengan catatan beli bersih asing sebesar Rp308,34 miliar, diikuti oleh BBCA yang menarik dana sebesar Rp218,7 miliar. Selain itu, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menjadi pilihan investor asing dengan net buy sebesar Rp163,67 miliar. Tak ketinggalan, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mencatat Rp89,5 miliar dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan Rp58,01 miliar turut meramaikan daftar saham incaran asing.

Aliran dana asing yang kembali masuk ini secara langsung memicu penguatan IHSG. Pada perdagangan Senin (15/9/2025) kemarin, IHSG berhasil menguat sebesar 1,06%, menembus level 7.937,11. Performa impresif ini melengkapi catatan positif IHSG yang sepanjang tahun berjalan telah menguat kokoh sebesar 12,11% YtD, menegaskan posisinya di zona hijau.

Di balik geliat positif ini, Tim Riset Phintraco Sekuritas mengidentifikasi beberapa faktor pendorong. Penguatan IHSG didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed serta optimisme terhadap perbaikan ekonomi domestik. Tak hanya itu, kehadiran paket stimulus ekonomi ‘8 Program Akselerasi 2025’ dengan total anggaran Rp16,23 triliun juga diperkirakan akan memberikan sentimen positif bagi pasar dalam jangka pendek. Namun, Tim Riset Phintraco Sekuritas mengingatkan pada Selasa (16/9/2025), bahwa efektivitas implementasi program tersebut akan menjadi kunci keberlanjutan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

: Menkeu Purbaya Bicara Soal Cukai Rokok, Saham HMSP GGRM Cs Tancap Gas

Senada, Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Felix Darmawan, melihat bahwa pasar saham Indonesia berpeluang besar menarik arus dana asing jika pemerintah konsisten menjaga disiplin fiskal dan membangun koordinasi yang solid dengan Bank Indonesia (BI). Ia menambahkan, prospek pemangkasan suku bunga The Fed pada September mendatang akan menjadi momentum emas bagi masuknya dana segar ke pasar negara berkembang (emerging markets). Menurut Felix, tantangan utamanya adalah menjaga kepercayaan pasar, sementara peluang besar hadir dari valuasi IHSG yang relatif murah setelah fase koreksi.

: Meneropong Daya Dorong Stimulus Paket Ekonomi ke Pasar Saham, IHSG Kembali Bidik Level 8.000

Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan, turut mengamini prospek menariknya kembali arus dana asing ke pasar saham Indonesia. Menurutnya, hal ini sangat mungkin terjadi, terutama jika pemerintahan dengan Menteri Keuangan yang baru mampu merumuskan kebijakan pro-investasi yang konkret. Komitmen kuat terhadap stabilitas fiskal dan iklim usaha yang kondusif, didukung oleh penurunan suku bunga acuan dan stabilitas politik domestik, akan menjadi kunci. “Kombinasi faktor-faktor ini krusial untuk mengembalikan kepercayaan investor asing dan berfungsi sebagai katalis positif bagi pasar modal kita,” pungkas Ekky.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Investor asing menunjukkan optimisme kembali di pasar saham Indonesia dengan mencatat beli bersih (net buy) sebesar Rp1,04 triliun pada perdagangan Senin (15/9/2025). Arus masuk dana ini berbanding terbalik dengan posisi jual bersih sepanjang tahun berjalan yang mencapai Rp60,08 triliun. Saham-saham unggulan seperti BRMS, BBCA, dan TLKM menjadi incaran utama, dengan BRMS memimpin catatan beli bersih asing. Fenomena ini turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,06% mencapai 7.937,11, melanjutkan penguatan 12,11% secara YtD.

Penguatan pasar ini didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan perbaikan ekonomi domestik. Selain itu, paket stimulus ekonomi ‘8 Program Akselerasi 2025’ senilai Rp16,23 triliun juga memberikan sentimen positif. Analis memandang konsistensi disiplin fiskal pemerintah, koordinasi dengan Bank Indonesia, dan kebijakan pro-investasi sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan arus dana asing ke pasar saham Indonesia.

Also Read

[addtoany]