JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot membuka perdagangan pagi ini dengan pelemahan tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data dari Bloomberg pada Jumat (15/8/2025), rupiah spot tercatat dibuka pada level Rp 16.158 per dolar AS. Angka ini menunjukkan pelemahan sebesar 0,27% jika dibandingkan dengan harga penutupan Kamis (14/8) yang berada di level Rp 16.115 per dolar AS.
Rupiah Berpotensi Lanjut Menguat pada Jumat (15/8), Ini Sentimennya
Sebelumnya, seperti diulas KONTAN, analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengamati adanya penguatan rupiah pada perdagangan Kamis (14/8). Sentimen positif ini didukung oleh situasi ‘risk on’ di pasar global serta adanya arus masuk dana asing. Lukman menambahkan, dolar AS sendiri berada dalam tekanan seiring ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga yang lebih agresif oleh Federal Reserve (The Fed).
Menyongsong pergerakan nilai tukar hari ini, Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo, memperkirakan bahwa rupiah pada Jumat (15/8) akan sangat dipengaruhi oleh rilis data ekonomi penting dari AS. Data tersebut mencakup indeks harga produsen serta klaim pengangguran mingguan, yang keduanya akan menjadi penentu arah dolar AS.
Rupiah Menguat 0,54% Kamis (14/8), Pasar Tunggu Sinyal dari Pidato Presiden Hari Ini
Mengacu pada proyeksi para analis, Sutopo Widodo memproyeksikan rupiah berpotensi melanjutkan penguatan dengan kisaran pergerakan antara Rp 16.080 hingga Rp 16.150 per dolar AS. Senada, Lukman Leong memperkirakan rentang pergerakan rupiah akan berada di level Rp 16.050 hingga Rp 16.200 per dolar AS.
Ringkasan
Nilai tukar rupiah di pasar spot membuka perdagangan Jumat (15/8/2025) dengan pelemahan tipis. Rupiah tercatat dibuka pada level Rp 16.158 per dolar AS, menunjukkan pelemahan 0,27% dari penutupan hari sebelumnya. Sebelumnya pada Kamis (14/8), rupiah menguat signifikan didukung sentimen ‘risk on’ di pasar global dan arus masuk dana asing.
Analis memproyeksikan pergerakan rupiah pada Jumat (15/8) akan sangat dipengaruhi oleh rilis data ekonomi penting dari AS, seperti indeks harga produsen dan klaim pengangguran mingguan. Berdasarkan proyeksi, rupiah berpotensi melanjutkan penguatan dengan kisaran pergerakan antara Rp 16.080 hingga Rp 16.150 per dolar AS menurut Sutopo Widodo, dan Rp 16.050 hingga Rp 16.200 per dolar AS menurut Lukman Leong.
