Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dengan bangga menyatakan bahwa Indonesia kini telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain kunci dalam lanskap ekonomi dan keuangan syariah global. Terbukti, Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga secara global dalam sektor keuangan syariah.
Pencapaian gemilang ini semakin melengkapi prestasi Indonesia sebelumnya yang telah dinobatkan sebagai peringkat pertama di dunia dalam industri fesyen muslim, atau yang dikenal sebagai modest fashion.
“Alhamdulillah, modest fashion Indonesia nomor satu di dunia. Untuk keuangan syariah, kita di posisi nomor dua atau nomor tiga. Namun, untuk halal food, kita harus terus mengejar,” ujar Perry Warjiyo dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah pada Rabu (13/8/2025). Beliau menambahkan tekad kuat Indonesia untuk menjadikan negeri ini sebagai arus baru ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Kinerja Sektor Jasa Keuangan Syariah Tumbuh Positif per Juli 2025, Cek Angkanya!
Perry Warjiyo menggarisbawahi bahwa penguatan keuangan syariah akan direalisasikan melalui pengembangan ekosistem komprehensif. Ekosistem ini akan melibatkan berbagai elemen penting, mulai dari sektor perbankan, pemberdayaan pesantren, dukungan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga pemanfaatan teknologi digital secara luas.
Salah satu pilar utama yang digalakkan adalah pemberdayaan pesantren sebagai pusat ekonomi umat yang strategis. Tercatat, hingga saat ini lebih dari 10.000 pesantren telah bertransformasi menjadi pusat bisnis syariah, dengan ragam usaha yang dijalankan. Ini mencakup penyediaan air bersih, percetakan, green farming, pengolahan limbah, hingga produksi produk halal yang siap menembus pasar global.
Guna mengakselerasi pertumbuhan ekosistem ini, Bank Indonesia telah meluncurkan enam program unggulan. Di antaranya adalah Gerbang Santri (gerakan pengembangan pesantren dan rantai nilai halal), Jawara Ekspor (jaringan wirausaha syariah untuk mendorong ekspor), dan Mahalal (gerakan berjamaah akselerasi halal).
Indonesia Pertahankan Peringkat 3 dalam Ekonomi Syariah Global, Unggul di Bidang Ini
Selain itu, terdapat pula program Sapa Syariah (penguatan sinergi perdagangan dan pembiayaan syariah), Kanal ZISWAF (digitalisasi zakat, infak, sedekah, dan wakaf), serta Lentera Emas (literasi dan inklusi ekonomi syariah menuju Indonesia Emas).
Perry Warjiyo menegaskan visinya bahwa “Ekonomi Islam harus menjadi inspirasi dan jalan ketiga bagi tata kelola ekonomi dunia yang berkeadilan, inklusif, dan bermoral.” Untuk mewujudkan visi tersebut, Bank Indonesia membangun ekosistem ini dengan bertumpu pada tiga pilar utama: halal value chain, pengembangan keuangan syariah, serta optimalisasi dana sosial dan literasi yang inklusif.
Berbagai festival ekonomi dan keuangan syariah, baik di tingkat nasional maupun global, akan terus diselenggarakan sebagai sarana dakwah dan promosi ekonomi syariah. Melalui serangkaian program dan inisiatif ini, Bank Indonesia menargetkan Indonesia mampu memperkuat posisinya, tidak hanya di sektor keuangan syariah, tetapi juga sebagai pusat ekonomi syariah global yang berpengaruh.
Ringkasan
Indonesia telah mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci dalam ekonomi dan keuangan syariah global, menempati peringkat ketiga dalam keuangan syariah dan pertama dalam modest fashion. Gubernur BI Perry Warjiyo bertekad menjadikan Indonesia arus baru ekonomi syariah dunia. Strategi penguatan melibatkan pengembangan ekosistem komprehensif, mencakup perbankan, pemberdayaan pesantren, UMKM, dan pemanfaatan teknologi digital.
Pemberdayaan pesantren menjadi pilar utama, dengan lebih dari 10.000 pesantren bertransformasi menjadi pusat bisnis syariah. Bank Indonesia juga meluncurkan enam program unggulan seperti Gerbang Santri dan Jawara Ekspor untuk mengakselerasi ekosistem ini. Visi BI adalah menjadikan ekonomi Islam inspirasi bagi tata kelola ekonomi global yang berkeadilan, dengan fokus pada halal value chain dan optimalisasi dana sosial.