PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 4 Agustus 2025. Jelang agenda penting ini, pergerakan harga saham BMRI terpantau kurang bergairah, menimbulkan pertanyaan di kalangan investor. Dalam sepekan terakhir, saham bank berlogo pita emas ini ditutup melemah 3,41%, mencapai level Rp 4.530 per saham pada akhir perdagangan Jumat, 1 Agustus 2025. Meskipun demikian, pada hari terakhir perdagangan tersebut, BMRI sempat menguat tipis 0,44% dari harga penutupan hari sebelumnya.
Agenda RUPSLB yang akan diselenggarakan di awal pekan ini menjadi pusat perhatian, mengingat fokus utamanya adalah perubahan susunan pengurus perusahaan. Perombakan ini menjadi satu-satunya agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB BMRI, menarik perhatian publik terhadap potensi perombakan direksi.
Padahal, Bank Mandiri baru saja melakukan restrukturisasi besar-besaran dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada akhir Maret 2025. Kala itu, empat komisaris baru dan lima direksi baru ditunjuk, menandai penyegaran signifikan dalam struktur kepengurusan. Namun, informasi terbaru yang dihimpun Kontan mengindikasikan bahwa RUPSLB kali ini hanya akan fokus pada penambahan komisaris baru, tanpa adanya perubahan di jajaran direksi. Hal ini memberikan nuansa berbeda terhadap ekspektasi publik seputar agenda perombakan yang mungkin terjadi.
Ringkasan
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 4 Agustus 2025. Jelang agenda penting ini, saham BMRI ditutup melemah 3,41% dalam sepekan terakhir, mencapai Rp 4.530 per saham pada akhir pekan, meskipun sempat menguat 0,44% pada 1 Agustus 2025.
Agenda utama RUPSLB ini adalah perubahan susunan pengurus perusahaan, yang fokus pada penambahan komisaris baru. Hal ini berbeda dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Maret 2025 yang menunjuk empat komisaris dan lima direksi baru, dan informasi terbaru mengindikasikan RUPSLB kali ini tidak akan melibatkan perubahan di jajaran direksi.
