WSKT Merugi Parah! Rugi Rp 3,17 Triliun di Kuartal III 2025

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kembali mencatat kerugian yang membengkak signifikan. Hingga akhir September 2025, perusahaan konstruksi pelat merah ini membukukan rugi bersih sebesar Rp 3,17 triliun.

Angka kerugian ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana WSKT mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 3 triliun per September 2024. Pembengkakan rugi ini menjadi sorotan utama di tengah upaya perusahaan untuk menyehatkan kembali fundamental keuangannya.

Kinerja pendapatan usaha WSKT turut mengalami tekanan. Tercatat, pendapatan perusahaan mencapai Rp 5,28 triliun per kuartal III 2025, atau turun 22,08% dari Rp 6,78 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, Waskita berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp 4,3 triliun di akhir September 2025, turun dari Rp 5,78 triliun pada akhir September 2024. Namun, laba bruto masih menunjukkan penurunan 1,52% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 979,97 miliar per kuartal III 2025, dari sebelumnya Rp 995,16 miliar pada periode yang sama tahun 2024.

Direktur Keuangan Waskita Karya, Wiwi Suprihatno, menjelaskan bahwa rugi bersih yang masih tercatat hingga September 2025 sebagian besar diakibatkan oleh penurunan pendapatan usaha yang drastis, yaitu sebesar 22,1% YoY. Penurunan ini menyebabkan pendapatan melorot dari Rp 6,8 triliun menjadi Rp 5,3 triliun. Di sisi lain, Waskita berhasil mencatatkan peningkatan Gross Profit Margin (GPM) dari 14,7% pada periode tahun sebelumnya menjadi 18,5% di tahun ini, sebuah indikasi positif dari efisiensi biaya produksi dan perbaikan manajemen proyek yang mulai membuahkan hasil.

Namun, tekanan berat juga datang dari beban keuangan yang mencapai Rp 2,8 triliun sepanjang tahun 2025. Meskipun demikian, Wiwi optimis bahwa upaya masif restrukturisasi utang yang sedang dijalankan berpotensi besar untuk meringankan beban bunga di masa mendatang, membuka jalan menuju pemulihan keuangan yang lebih berkelanjutan, didukung oleh tata kelola manajemen risiko yang prudent. Pernyataan ini disampaikan kepada Kontan pada Rabu (15/10/2025).

Hingga saat ini, Waskita Karya telah berhasil menuntaskan restrukturisasi utang perbankan dan tiga seri obligasi dengan nilai sekitar Rp 30 triliun. Perusahaan juga tengah menyelesaikan satu seri obligasi tersisa senilai Rp 1,3 triliun. Selain itu, Waskita telah memperoleh persetujuan perubahan financial covenant atas obligasi, sukuk penjaminan pemerintah, dan kredit modal kerja dengan total sekitar Rp 10 triliun. Langkah-langkah strategis ini mencerminkan komitmen kuat perusahaan untuk memperbaiki struktur keuangan, mengurangi tekanan beban bunga, dan memperkuat kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap prospek pemulihan Waskita ke depannya.

Wiwi menambahkan, penyelesaian restrukturisasi atas satu seri obligasi yang tersisa ini merupakan bagian krusial dari upaya Waskita agar saham perusahaan dapat kembali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan tetap teguh pada komitmennya untuk mempertahankan status sebagai perusahaan terbuka (Tbk) dan terus mengedepankan prinsip keberlanjutan serta tata kelola yang baik dalam setiap langkah perbaikan kinerja. Dalam semangat pemulihan, Waskita secara aktif berkoordinasi dengan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan pembaruan transparan terkait progres restrukturisasi dan langkah-langkah strategis yang sedang ditempuh.

Ringkasan

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kerugian bersih Rp 3,17 triliun hingga akhir September 2025, meningkat 5,74% dari Rp 3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kerugian ini didorong oleh penurunan pendapatan usaha sebesar 22,08% menjadi Rp 5,28 triliun, meskipun beban pokok pendapatan berhasil ditekan. Selain itu, beban keuangan yang mencapai Rp 2,8 triliun juga menjadi penyebab tekanan pada kinerja keuangan perusahaan.

Untuk mengatasi masalah keuangan, WSKT secara masif melakukan restrukturisasi utang, di mana restrukturisasi utang perbankan dan tiga seri obligasi senilai sekitar Rp 30 triliun telah tuntas. Perusahaan juga sedang menyelesaikan satu seri obligasi tersisa dan telah memperoleh persetujuan perubahan financial covenant. Upaya restrukturisasi ini diharapkan dapat meringankan beban bunga di masa mendatang dan memungkinkan saham Waskita kembali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Also Read

[addtoany]

Tags