WEGE: Kontrak Baru Seret, Ini Jurus Ampuh Kejar Target 2024!

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) terus mematangkan strateginya guna mengejar target nilai kontrak baru yang ambisius di tahun 2025. Meskipun saat ini perseroan baru mengantongi nilai kontrak sekitar Rp 116 miliar, yang mana baru mencapai 6% dari target tahunan senilai Rp 1,9 triliun, WEGE tetap menunjukkan optimisme tinggi untuk mencapainya.

Direktur Pemasaran & QHSE WEGE, Tomo Dwihasputro, menjelaskan bahwa perubahan kebijakan pemerintahan yang baru turut memengaruhi fokus di sektor konstruksi. Selain itu, adanya efisiensi anggaran juga menjadi salah satu faktor penyebab realisasi nilai kontrak WEGE yang belum sesuai ekspektasi. Kondisi pasar konstruksi yang dinamis menuntut perseroan untuk beradaptasi dengan cepat.

Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Wika Gedung masih sangat optimistis target Rp 1,9 triliun dapat tercapai di akhir tahun 2025. Keyakinan ini didorong oleh sejumlah proses tender proyek besar yang saat ini masih berjalan dan ditargetkan bisa dikantongi pada kuartal terakhir tahun ini. Ini menjadi kunci utama bagi WEGE untuk mengakselerasi pencapaian targetnya.

Tomo mengungkapkan bahwa setidaknya ada enam proyek baru yang tengah berproses dan berpotensi besar untuk diamankan pada akhir tahun. Salah satu yang paling menonjol adalah proyek pembangunan gedung lembaga legislatif dan yudikatif di Ibu Kota Nusantara (IKN). Tender proyek di bawah naungan Otorita IKN ini diperkirakan akan diumumkan pada Oktober 2025, dengan total nilai proyek OIKN secara keseluruhan mencapai sekitar Rp 8 triliun. Mengingat skalanya yang besar, WEGE berencana untuk bekerja sama (Kerja Sama Operasional/KSO) dengan kontraktor lain untuk memenangkan salah satu paket proyek tersebut.

Selain IKN, WEGE juga tengah menanti pengumuman pemenang tender proyek pembangunan rumah susun di Provinsi DKI Jakarta. Proyek ini terbagi menjadi dua paket, dengan masing-masing paket memiliki nilai kontrak sekitar Rp 250 miliar. Diversifikasi proyek di berbagai wilayah menunjukkan strategi perseroan untuk tidak hanya bergantung pada satu sektor atau lokasi.

Di Sumatera Utara, perseroan membidik proyek pembangunan gedung salah satu lembaga jasa keuangan di Kota Medan, serta gedung perusahaan BUMN sektor keuangan. Walaupun belum dapat memastikan diri sebagai pemenang tender, WEGE memiliki harapan besar lantaran posisinya yang unggul. “Pada saat melakukan tender, tender kami menjadi nomor satu,” tutur Tomo, menegaskan posisi kuat WEGE dalam persaingan.

WEGE juga tengah aktif mengikuti proses beauty contest untuk pembangunan gedung salah satu perusahaan BUMN sektor kesehatan. Proyek prestisius ini diperkirakan bernilai sekitar Rp 1 triliun. Sama seperti proyek IKN, proyek ini juga akan membutuhkan KSO dengan kontraktor yang memiliki spesialisasi di bidang Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC), mengingat nilai kontraknya yang signifikan.

Melengkapi portofolio yang dibidik, WEGE juga menantikan pengumuman proyek Kementerian Perhubungan di Kota Medan, Sumatera Utara, yang dijadwalkan pada akhir tahun 2025. Selain itu, terdapat proyek yang berkaitan dengan program Sekolah Rakyat (SR) serta pembangunan beberapa gedung di Universitas Brawijaya (UB) dan di Bogor, menunjukkan keterlibatan WEGE dalam proyek-proyek sosial dan pendidikan.

Tomo mengakui bahwa langkah-langkah ini sebagian merupakan strategi pemasaran non-konvensional. WEGE berupaya menggandeng investor dan menjalin kerja sama dengan berbagai universitas. “Kami sebagai integrator harus bisa menjalin kerjasama dengan beberapa universitas, sehingga bisa kami ciptakan suatu proyek dengan pola KPPU atau kerjasama di luar tender konvensional,” jelasnya. Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas dan inovasi WEGE dalam mengamankan proyek-proyek strategis di tengah persaingan pasar konstruksi yang ketat, sekaligus memastikan pencapaian target kontrak baru di tahun 2025.

Ringkasan

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menetapkan target nilai kontrak baru sebesar Rp 1,9 triliun untuk tahun 2025, namun saat ini baru merealisasikan sekitar Rp 116 miliar. Perubahan kebijakan pemerintahan dan efisiensi anggaran menjadi tantangan yang memengaruhi realisasi tersebut. Meskipun demikian, WEGE tetap optimistis dapat mencapai target berkat proses tender proyek-proyek besar yang diharapkan akan dikantongi pada kuartal terakhir tahun ini. Ini menjadi kunci utama bagi perseroan untuk mengakselerasi pencapaian target.

Untuk mencapai targetnya, WEGE membidik beberapa proyek strategis, termasuk pembangunan gedung di Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui KSO, proyek rumah susun di DKI Jakarta, serta gedung lembaga keuangan di Sumatera Utara. Perseroan juga tengah mengikuti tender pembangunan gedung BUMN sektor kesehatan senilai Rp 1 triliun dan proyek Kementerian Perhubungan. Selain itu, WEGE mengadopsi strategi non-konvensional dengan menjalin kerja sama bersama investor dan universitas untuk proyek di luar tender konvensional. Pendekatan inovatif ini dilakukan di tengah persaingan pasar konstruksi yang ketat.

Also Read

[addtoany]

Tags