TINS: Dividen Jumbo 2025? Intip Proyeksi Rasio di Atas 40%!

H Anhar

Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial, JAKARTA — Kabar baik bagi para pemegang saham PT Timah Tbk (TINS)! Emiten tambang yang merupakan bagian dari holding MIND ID ini memberikan proyeksi awal mengenai potensi dividen yang akan diterima untuk tahun buku 2025. Manajemen memperkirakan dividend payout ratio (DPR) akan berada di kisaran 30% hingga 40% dari laba bersih, keputusan finalnya akan diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2026.

Meskipun demikian, TINS mencatatkan penurunan laba bersih hingga akhir September 2025. Laba bersih tercatat sebesar Rp602,42 miliar, turun 33,71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp908,78 miliar. Penurunan ini sejalan dengan penurunan pendapatan sebesar 19,95% secara tahunan, menjadi Rp6,6 triliun. Kontributor utama pendapatan masih berasal dari segmen pertambangan timah, yang sebelum eliminasi mencapai Rp7,09 triliun.

Baca Juga: Luber Tambang Timah Ilegal di Babel, TINS Ajukan 3 Langkah Penyelesaian

Di tengah tantangan ini, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani, menjelaskan bahwa besaran rasio pembayaran dividen akan sepenuhnya mengikuti keputusan pemegang saham. Namun, ia menegaskan bahwa perusahaan memiliki catatan historis DPR yang stabil, berkisar antara 30% hingga 40%. “Kalau dari data historical, dividen yang kami bagikan itu di kisaran 30% hingga 40%,” ungkap Fina dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Sebagai informasi, pada tahun sebelumnya, TINS membagikan dividen sebesar 40% dari laba bersih tahun buku 2024, atau senilai Rp474,65 miliar. Dengan jumlah saham beredar sebanyak 7,44 miliar lembar, dividen per saham yang diterima pemegang saham saat itu mencapai Rp63,73.

Baca Juga: Timah (TINS) Ungkap Nasib Aset Sitaan, 6 Smelter Hingga Ore yang Dititip Prabowo

Dari sisi operasional, PT Timah tengah berupaya keras untuk meningkatkan produksi di sisa tahun 2025. Targetnya adalah mengejar ketertinggalan dari target yang telah ditetapkan. Hingga kuartal III/2025, perusahaan baru memproduksi 12.197 ton logam timah (Sn), atau sekitar 57% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025 sebesar 21.500 ton. Target yang lebih ambisius bahkan tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), yaitu mencapai 30.000 ton.

Untuk mencapai target tersebut, manajemen TINS telah membentuk tim khusus yang bertugas mempercepat proses perizinan, menyelesaikan sengketa lahan, serta meningkatkan efisiensi organisasi dan proses bisnis. Selain itu, perusahaan juga mengoptimalkan produksi dari tambang darat dan tambang primer, serta memperluas kerjasama dengan kapal isap produksi (KIP) hingga mencapai 60 unit.

Baca Juga: Prabowo Naikkan Pangkat Dirut Timah Hingga Wamenhan jadi Jenderal, Total 11 Purnawirawan TNI

Lebih lanjut, PT Timah juga berencana membuka sejumlah lokasi tambang baru, termasuk Tambang Beriga (potensi 4.000 ton Sn), Tambang Rias (2.297 ton Sn), dan Laut Oliver (estimasi 38.900 ton Sn). Perusahaan juga tengah menyusun strategi investasi dan pengendalian biaya yang komprehensif, mencakup belanja operasional, biaya tetap, bahan bakar, pasokan, dan variabel biaya di tingkat penambang. Langkah ini diambil untuk menjaga efisiensi produksi di tengah berbagai tantangan.

“Perseroan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan volume produksi terutama di bulan Oktober sampai Desember,” pungkas Fina, menunjukkan optimisme perusahaan untuk meningkatkan kinerja di akhir tahun.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

PT Timah Tbk (TINS) memproyeksikan potensi dividen untuk tahun buku 2025 dengan dividend payout ratio (DPR) diperkirakan antara 30% hingga 40% dari laba bersih. Meskipun demikian, keputusan final akan diumumkan dalam RUPS tahun 2026. TINS mencatat penurunan laba bersih dan pendapatan hingga September 2025, tetapi memiliki catatan historis DPR yang stabil.

Untuk meningkatkan produksi di sisa tahun 2025, TINS membentuk tim khusus untuk mempercepat perizinan dan meningkatkan efisiensi. Perusahaan juga berencana membuka lokasi tambang baru dan menyusun strategi investasi serta pengendalian biaya untuk menjaga efisiensi produksi. Target produksi timah hingga kuartal III/2025 baru mencapai 57% dari target RKAP.

Also Read

[addtoany]