Telekomunikasi Bangkit: Sinyal Positif untuk Industri di Masa Depan!

H Anhar

Iklim industri telekomunikasi di Indonesia menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan, membuka jalan bagi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. untuk meraih potensi pertumbuhan besar. Analis Mandiri Sekuritas, Henry Tedja, menggarisbawahi kondisi kondusif ini, memprediksi bahwa Telkom Indonesia berpeluang mendulang keuntungan substansial pada kuartal kedua tahun ini.

Pandangan positif tersebut didukung oleh capaian finansial Telkom yang kuat. Henry Tedja mengungkapkan bahwa perseroan telah mencetak laba bersih sebesar Rp 11 triliun dengan margin 15 persen, diiringi oleh pendapatan konsolidasi senilai Rp 73 triliun. Dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 25 Agustus 2025, Henry menekankan, “Telkom punya jaringan infrastruktur telekomunikasi yang lengkap serta jumlah pengguna terbesar di Tanah Air. Ini mendukung perseroan untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya.” Keunggulan ini menjadi fondasi utama dalam persaingan pasar yang ketat.

Lebih lanjut, Henry mengidentifikasi beberapa lini bisnis strategis yang dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan Telkom pada kuartal kedua. Ini mencakup bisnis data center yang terus berkembang, pengembangan jaringan telekomunikasi last-mile dan backbone, serta bisnis kabel bawah laut yang vital untuk konektivitas Indonesia dengan berbagai negara. Ia meyakini bahwa kapabilitas dan aset yang dimiliki perusahaan tersebut sangat menarik bagi investasi maupun permintaan dari pemain lokal dan multinasional.

Prospek pendapatan Telkom pada semester kedua tahun ini juga diproyeksikan membaik, terutama jika didukung oleh peningkatan daya beli masyarakat. Selain itu, iklim persaingan di industri telekomunikasi yang semakin kondusif, ditandai dengan kenaikan harga beberapa produk telekomunikasi dari Telkomsel dan para pesaingnya, turut memperkuat optimisme ini. Ini menunjukkan adanya stabilitas harga yang mendukung pertumbuhan profitabilitas.

Menyikapi dinamika pasar, Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, sebelumnya menyatakan komitmen perseroan untuk mempercepat eksekusi strategi transformasi. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat daya saing di tengah tantangan industri telekomunikasi yang terus berubah. “Demi memperkuat daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang,” ujar Dian melalui keterangan tertulis pada Jumat, 1 Agustus 2025, menegaskan fokus perusahaan pada keberlanjutan bisnis.

Dian juga merinci kontributor utama pendapatan perseroan. Bisnis data, internet, dan IT services masih menjadi tulang punggung dengan sumbangan sebesar Rp 42,5 triliun. Sementara itu, pendapatan dari lini bisnis network dan layanan telekomunikasi lainnya menunjukkan peningkatan 9,8 persen secara tahunan, mencapai Rp 7,5 triliun. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pada bisnis solusi pembayaran (payment solutions), jaringan, dan satelit.

Pada segmen konsumen, Telkomsel sebagai anak usaha Telkom, berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 53,8 triliun, terutama didominasi oleh bisnis digital yang menyumbang 90,6 persen dari pendapatan seluler. Dian menekankan pentingnya kecepatan dalam eksekusi transformasi: “Kami percaya bahwa kecepatan dalam mengeksekusi transformasi menjadi kunci untuk memenangkan pasar digital yang sangat kompetitif saat ini.” Pernyataan ini menegaskan visi Telkom untuk menjadi pemimpin di era digital.

Pilihan Editor: Peluang Kripto Stablecoin Rupiah Menjadi Alat Transaksi Baru

Ringkasan

Iklim industri telekomunikasi di Indonesia menunjukkan sinyal positif yang signifikan, membuka peluang pertumbuhan besar bagi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Analis Mandiri Sekuritas, Henry Tedja, memprediksi Telkom berpeluang meraih keuntungan substansial pada kuartal kedua, didukung laba bersih Rp 11 triliun dan pendapatan konsolidasi Rp 73 triliun. Keunggulan perseroan pada infrastruktur lengkap dan basis pengguna terbesar menjadi fondasi kuat, dengan pendorong utama pertumbuhan berasal dari bisnis data center, pengembangan jaringan, serta kabel bawah laut.

Prospek pendapatan Telkom di semester kedua tahun ini juga diproyeksikan membaik, didukung peningkatan daya beli dan iklim persaingan yang kondusif. Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menekankan percepatan eksekusi strategi transformasi untuk memperkuat daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang. Bisnis data, internet, dan IT services tetap menjadi tulang punggung pendapatan, disusul pertumbuhan dari lini bisnis jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya, termasuk dominasi bisnis digital Telkomsel.

Also Read

[addtoany]

Tags