Saham Dividen: 4 Jurus Ampuh Pilih & Raih Untung!

H Anhar

Bagi para investor, memiliki saham dividen adalah impian banyak orang. Bayangkan, mendapatkan potensi keuntungan pasif secara rutin, terlepas dari fluktuasi harga saham di pasar. Dividen sendiri merupakan bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham, sebagai bentuk penghargaan atas kepercayaan dan kepemilikan mereka.

Namun, di tengah banyaknya pilihan saham yang tampak menarik, tidak semuanya benar-benar mampu menawarkan dividen yang konsisten dan berkelanjutan. Memilihnya butuh strategi jeli agar investasi Anda tidak berujung pada kekecewaan. Untuk membantu Anda, mari kita selami beberapa tips esensial dalam memilih saham yang konsisten memberikan dividen setiap tahunnya.

1. Telusuri Riwayat Pembagian Dividen Perusahaan

Fondasi utama dalam investasi saham dividen adalah menelusuri jejak rekam perusahaan. Perusahaan yang mampu membayar dividen secara rutin, idealnya selama lima tahun atau bahkan lebih, seringkali menjadi indikasi kuat adanya stabilitas keuangan dan manajemen yang bijaksana. Konsistensi ini bukan hanya soal ada tidaknya pembagian, melainkan juga tren pertumbuhannya.

Perhatikanlah bukan hanya frekuensi, tetapi juga arah pergerakan jumlah dividen yang dibayarkan. Apakah terus meningkat atau justru stagnan, bahkan menurun? Dividen yang bertumbuh seiring waktu menandakan bahwa laba bersih perusahaan pun berkembang secara berkelanjutan, mencerminkan performa bisnis yang solid dan sehat.

2. Analisis Rasio Pembayaran Dividen (Payout Ratio)

Setelah menilik sejarah, langkah berikutnya adalah memahami rasio pembayaran dividen atau payout ratio. Rasio ini mengungkapkan persentase laba bersih yang dialokasikan perusahaan untuk dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham. Angka ini esensial untuk mengukur seberapa besar komitmen perusahaan dalam berbagi keuntungan dengan para investornya.

Dalam memilih saham dividen, carilah perusahaan dengan rasio pembayaran yang seimbang. Rasio yang terlalu tinggi, misalnya di atas 80-90%, bisa jadi sinyal bahwa perusahaan mengorbankan dana vital untuk ekspansi atau mempertahankan cadangan kas. Sebaliknya, rasio yang terlalu rendah mungkin menunjukkan kurangnya komitmen perusahaan untuk membagikan keuntungan, atau mereka sedang menyimpan dana untuk keperluan lain yang belum tentu menguntungkan pemegang saham secara langsung.

3. Pilih Perusahaan dengan Arus Kas Operasional yang Stabil dan Positif

Dividen bukanlah sekadar angka di atas kertas; pembayarannya bergantung penuh pada kesehatan arus kas perusahaan. Penting sekali untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki arus kas yang sehat dan stabil dari kegiatan operasionalnya. Meninjau laporan arus kas dalam laporan keuangan menjadi krusial untuk memverifikasi apakah perusahaan memiliki cukup “darah” segar untuk membayar dividen secara rutin tanpa membebani operasional inti.

Perusahaan dengan arus kas positif yang konsisten seringkali jauh lebih tangguh dalam menghadapi berbagai kondisi ekonomi, termasuk ketidakpastian atau perlambatan ekonomi. Kestabilan arus kas ini menjamin bahwa perusahaan tetap mampu mendistribusikan dividen yang memadai kepada para pemegang saham, bahkan ketika badai ekonomi melanda.

4. Fokus pada Sektor Industri yang Stabil dan Tahan Krisis

Strategi cerdas lainnya dalam investasi dividen adalah memilih sektor industri yang dikenal tangguh dan relatif imun terhadap gejolak ekonomi. Sektor-sektor seperti perbankan, telekomunikasi, utilitas (listrik, air), dan barang konsumsi primer (consumer staples) adalah contoh klasik. Industri-industri ini cenderung memiliki permintaan yang stabil sepanjang waktu, bahkan di kala ekonomi melambat.

Berinvestasi pada perusahaan di sektor-sektor mapan ini dapat secara signifikan meminimalisir risiko pemotongan atau penghapusan dividen akibat perubahan kondisi ekonomi. Mereka umumnya didukung oleh model bisnis yang solid, basis pelanggan yang loyal, serta pendapatan berulang yang kuat. Semua faktor ini menjadi landasan kokoh bagi pembayaran dividen yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Memilih saham yang konsisten memberikan dividen memang bukan pekerjaan instan yang hanya berpatokan pada iming-iming imbal hasil tinggi semata. Dibutuhkan analisis yang cermat dan pemahaman mendalam terhadap kesehatan finansial perusahaan.

Dengan menerapkan panduan di atas secara seksama, Anda dapat membangun portofolio investasi yang tidak hanya menjanjikan penghasilan pasif jangka panjang, tetapi juga memberikan rasa aman finansial di masa depan. Ini adalah jenis investasi yang memberdayakan, memungkinkan Anda meraih keuntungan sekaligus stabilitas.

4 Cara Cerdas Mengatur Keuangan saat Kuliah, Bebas Bokek! 5 Tips Bikin Bujet Liburan Tahunan Tanpa Ganggu Keuangan Bulanan

Ringkasan

Investasi saham dividen menjanjikan potensi keuntungan pasif, namun memerlukan strategi jeli untuk memilih saham yang konsisten. Investor perlu menelusuri riwayat pembayaran dividen perusahaan yang rutin dan bertumbuh setidaknya selama lima tahun. Penting juga menganalisis rasio pembayaran dividen (payout ratio) yang seimbang, yang mencerminkan komitmen dan kesehatan finansial perusahaan.

Selain itu, pastikan perusahaan memiliki arus kas operasional yang stabil dan positif untuk menjamin kemampuan pembayaran dividen yang berkelanjutan. Disarankan juga untuk fokus pada sektor industri yang stabil dan tahan krisis, seperti perbankan atau utilitas, yang memiliki permintaan konsisten. Dengan panduan ini, portofolio investasi saham dividen dapat memberikan penghasilan pasif jangka panjang dan stabilitas finansial.

Also Read

[addtoany]

Tags