Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial – Pada awal pekan ini, Senin (4/8), pasar saham Amerika Serikat menunjukkan lonjakan signifikan, membangkitkan optimisme baru di kalangan investor global. Indeks-indeks utama seperti Dow Jones melonjak 1,3 persen, S&P 500 menguat 1,5 persen, sementara Nasdaq memimpin dengan kenaikan mencapai 2 persen. Pergerakan ini menandai pembalikan arah yang kuat setelah periode pelemahan tajam di pekan sebelumnya.
Rebound ini dipicu oleh beberapa katalis utama. Pertama, laporan keuangan positif dari sejumlah perusahaan besar, termasuk Idexx dan Tyson, memberikan dorongan kuat. Selain itu, ekspektasi di kalangan investor juga mulai tumbuh bahwa The Federal Reserve (The Fed) berpotensi memangkas suku bunga acuan pada September. Spekulasi ini muncul menyusul rilis data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan angka lebih lemah dari perkiraan.
Namun demikian, di balik gelombang optimisme pasar, terdapat bayang-bayang ketegangan politik yang mulai menyeruak. Kekhawatiran akan politisasi kebijakan moneter pun menjadi sorotan. Intervensi pemerintah terhadap lembaga krusial seperti The Fed dan Biro Statistik Ketenagakerjaan (BLS) dikhawatirkan dapat mengganggu kredibilitas data ekonomi di masa mendatang.
Dampak ke Pasar Kripto: Momentum Risk-On Mulai Terlihat
Penguatan bursa saham AS ini menciptakan efek domino yang positif bagi aset berisiko lain, termasuk Bitcoin dan Ethereum, yang sempat mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir. Menurut Fahmi Almuttaqin, seorang analis dari platform kripto Reku, fenomena ini sangat signifikan.
“Rebound pasar saham AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga membuka peluang besar bagi arus modal untuk kembali mengalir ke aset kripto. Terlebih lagi, investor institusi menunjukkan agresivitas dalam mengakumulasi aset digital di tengah ketegangan politik yang meningkat,” jelas Fahmi dalam catatannya.
Fahmi juga menyoroti adanya fenomena strategi treasury Bitcoin dan cadangan strategis Ethereum yang kini mulai diadopsi oleh institusi-institusi besar. Ini menjadi sinyal kuat bahwa kepercayaan terhadap aset kripto mulai pulih dan sedang membangun fondasi fundamental yang kokoh.
Di tengah dinamika pasar, kisah sukses lain datang dari Palantir Technologies. Perusahaan ini mencatat pertumbuhan pendapatan kuartalan yang impresif sebesar 48 persen, mencapai 1,004 miliar dolar AS, angka ini melampaui ekspektasi analis yang sebesar USD 939 juta. Akibatnya, saham Palantir melonjak 4,14 persen dalam perdagangan reguler dan semakin naik 4,57 persen setelah pasar ditutup.
Peningkatan signifikan ini didorong oleh strategi kecerdasan buatan (AI) yang diterapkan Palantir, serta meningkatnya permintaan dari kontrak-kontrak pemerintah AS. Dengan capaian positif ini, Palantir bahkan berani menaikkan proyeksi pendapatan tahunannya menjadi 4,15 miliar dolar AS.
Indikator Bitcoin Tunjukkan Potensi Tren Naik
Dari sisi analisis teknikal, indikator Net Unrealized Profit/Loss (NUPL), yang merupakan alat vital untuk mengukur sentimen pasar Bitcoin, kini berada di angka 0,54. Nilai ini mengindikasikan bahwa pasar berada dalam zona optimistis, namun penting dicatat bahwa level ini belum mencapai titik euforia, yang secara historis biasanya berada di atas 0,75.
“Secara historis, level NUPL saat ini seringkali diikuti oleh kenaikan harga lanjutan, setidaknya hingga indikator ini menyentuh zona euforia,” terang Fahmi, memberikan perspektif mengenai potensi pergerakan harga Bitcoin ke depan.
Saat ini, pasar menantikan dengan cermat rilis data inflasi (CPI) AS yang dijadwalkan pada 12 Agustus 2025. Apabila angka inflasi bulanan tercatat rendah atau sesuai dengan ekspektasi (misalnya 0,1 persen), sangat mungkin reli di pasar saham dan kripto akan terus berlanjut.
Meskipun demikian, Fahmi tetap memberikan peringatan. Ia mengingatkan bahwa pasar senantiasa rentan terhadap volatilitas jangka pendek. Oleh karena itu, untuk menjaga stabilitas, para investor disarankan untuk selalu menyeimbangkan portofolio investasi mereka.
Ringkasan
Pada awal pekan ini, pasar saham Amerika Serikat menunjukkan lonjakan signifikan pada indeks-indeks utama seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq, membalikkan pelemahan sebelumnya. Rebound ini didorong oleh laporan keuangan perusahaan yang positif serta ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Fed menyusul data ketenagakerjaan AS yang melemah. Namun, kekhawatiran politisasi kebijakan moneter juga muncul.
Penguatan bursa saham AS ini menciptakan efek positif bagi pasar kripto, dengan Bitcoin dan Ethereum ikut menguat. Analis Fahmi Almuttaqin dari Reku menyatakan bahwa kondisi ini membuka peluang bagi arus modal ke aset kripto, didukung oleh akumulasi institusi yang agresif. Indikator teknikal Bitcoin, NUPL, juga menunjukkan potensi kenaikan harga berlanjut, meskipun investor tetap disarankan menyeimbangkan portofolio karena potensi volatilitas jangka pendek.