Purbaya Geram! Saham Gorengan: Mana Bukti Penangkapan?

H Anhar

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa masih menahan diri untuk merealisasikan rencana insentif bagi pasar modal yang sempat digaungkannya pada Oktober 2025. Apa alasannya?

Menurut Menkeu Purbaya, pemberian insentif ini terganjal oleh belum adanya tindakan tegas terhadap para pelaku saham gorengan. Ia menekankan, penindakan praktik manipulasi saham ini adalah prasyarat utama sebelum insentif dapat diberikan.

“Belum bisa dijalankan. Saya belum melihat ada pemain ‘goreng-goreng’ yang ditangkap. Ada nggak?” tanyanya, Jumat (21/11/2025), menyiratkan kekecewaannya.

Jenis Insentif Masih dalam Pembahasan

Purbaya menegaskan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mempertimbangkan pemberian insentif jika regulator pasar modal menunjukkan keseriusan dalam menertibkan praktik perdagangan yang tidak sehat. Meskipun demikian, detail mengenai bentuk insentif yang akan diberikan masih dalam tahap diskusi.

“Nanti kami diskusikan, karena mereka juga belum beres. Nanti kami lihat,” imbuhnya, memberikan sinyal bahwa keputusan final masih menunggu perkembangan dari pihak regulator.

Perlindungan Investor: Pilar Integritas Pasar Modal

Senada dengan Menkeu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajad, menekankan pentingnya perlindungan konsumen dan investor dalam menjaga integritas pasar modal. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan pesan yang disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

“Sejalan dengan pesan Menteri Keuangan yang disampaikan dalam dialog dengan pelaku pasar modal minggu lalu, Bapak Purbaya menegaskan pentingnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal, salah satunya dengan memastikan transaksi di pasar modal berlangsung wajar, teratur, dan efisien,” kata Inarno dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (17/10).

Investor Asing Kembali Berburu Saham Indonesia

Di tengah isu insentif dan penertiban saham gorengan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kabar baik. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp12,96 triliun di pasar saham Indonesia pada Oktober 2025. Data menunjukkan, sepanjang Oktober 2025, investor asing melakukan pembelian senilai Rp179,61 triliun dan penjualan senilai Rp166,63 triliun, menghasilkan net buy sebesar Rp12,96 triliun.

“Kinerja pasar modal domestik pada Oktober 2025 melanjutkan tren positif, didukung oleh membaiknya sentimen global dan terjaganya kinerja perekonomian domestik,” jelas Inarno.

Walaupun demikian, secara year to date (YTD) atau sepanjang 2025, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp41,79 triliun. Pada bulan yang sama, kapitalisasi pasar saham Indonesia (market capitalization) sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) sebesar Rp15.560 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) juga mencapai rekor tertinggi senilai Rp25,06 triliun.

Purbaya Tegaskan Pasar Modal Harus Bersih dari Saham Gorengan

Purbaya ke Bos BEI: Kendalikan Saham Gorengan, Baru Saya Beri Insentif

6 Ciri-Ciri Saham Gorengan, Investor Pemula Wajib Tahu

Ringkasan

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menunda realisasi insentif pasar modal karena belum adanya tindakan tegas terhadap pelaku saham gorengan. Menurutnya, penindakan manipulasi saham menjadi syarat utama sebelum insentif diberikan. Ia menyiratkan kekecewaannya karena belum melihat adanya pemain saham gorengan yang ditangkap.

Kementerian Keuangan akan mempertimbangkan insentif jika regulator pasar modal serius menertibkan praktik perdagangan tidak sehat, meskipun detailnya masih dibahas. Sementara itu, OJK mencatat investor asing mencatatkan net buy di pasar saham Indonesia pada Oktober 2025, meskipun secara year-to-date masih mencatatkan net sell.

Also Read

[addtoany]

Tags