Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) kembali mencuri perhatian dengan langkah strategis signifikan di pasar modal. Kedua emiten ini secara resmi mengumumkan akuisisi dua entitas penting milik Grup Hafar, yakni PT Hafar Daya Konstruksi dan PT Hafar Daya Samudera.
Akuisisi ini menjadi sorotan karena melibatkan investasi besar dan rencana pengembangan bisnis yang ambisius. Khususnya, PTRO, melalui anak usahanya PT Petrosea Engineering Procurement Construction (Petrosea EPC), mengalokasikan dana fantastis senilai Rp 399,90 miliar untuk mengambil alih sebagian besar saham di kedua perusahaan tersebut. Rinciannya, Petrosea EPC menggelontorkan Rp 239,92 miliar untuk 51% saham PT Hafar Daya Konstruksi. Selain itu, mereka juga mengakuisisi 327.930 saham atau setara 51% dari modal disetor dan ditempatkan PT Hafar Daya Samudera dengan nilai Rp 159,59 miliar.
Sementara itu, sisanya, 49% kepemilikan saham di PT Hafar Daya Samudera dan 49% saham PT Hafar Daya Konstruksi, diakuisisi oleh RAJA. Manuver ini menegaskan kolaborasi strategis antara emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu (PTRO) dan Happy Hapsoro (RAJA) dalam memperluas jangkauan bisnis mereka.
Sekretaris Perusahaan Rukun Raharja, Yuni Pattinasarani, menjelaskan bahwa transaksi akuisisi ini selaras dengan peta jalan bisnis RAJA dan merupakan bagian fundamental dari strategi pengembangan sektor midstream. Yuni menekankan, akuisisi ini akan secara signifikan memperkuat posisi RAJA di sektor engineering, procurement, construction, dan installation (EPCI), khususnya pada infrastruktur migas lepas pantai. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa langkah ini juga menciptakan sinergi positif dengan entitas anak perusahaan RAJA yang telah lebih dahulu beroperasi di bidang terkait, sebagaimana diungkap dalam keterbukaan informasi pada Jumat (15/8/2025).
Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan Petrosea, Anto Broto, secara terpisah menegaskan bahwa akuisisi yang dilakukan Petrosea EPC ini diharapkan memberikan dampak positif yang substansial terhadap kinerja PTRO di masa mendatang. Menurut Anto, transaksi ini juga menjadi bagian integral dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi portofolio perusahaan ke sektor minyak dan gas bumi, sebuah langkah penting untuk pertumbuhan jangka panjang.
Merespons langkah akuisisi ini, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memberikan pandangan positifnya. Menurut Nafan, akuisisi ini akan membawa dampak yang menguntungkan bagi kinerja kedua emiten, PTRO dan RAJA, di kemudian hari. Ia menambahkan, langkah ini akan secara signifikan memperluas jaringan bisnis PTRO di sektor minyak dan gas serta memperkuat posisi RAJA di sektor midstream. Pada intinya, akuisisi ini adalah strategi cerdas untuk pengembangan usaha berkelanjutan kedua perusahaan.
Berdasarkan analisisnya, Nafan merekomendasikan accumulative buy untuk saham PTRO dengan area masuk di kisaran Rp 3.610–Rp 3.780, dengan target terdekat berada di level Rp 3.900. Sementara itu, untuk saham RAJA, ia merekomendasikan add dengan area beli di kisaran Rp 2.520–Rp 2.620. Support RAJA, menurutnya, berada di level Rp 2.520 dan Rp 2.420.
Ringkasan
PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) telah resmi mengakuisisi dua entitas dari Grup Hafar, yakni PT Hafar Daya Konstruksi dan PT Hafar Daya Samudera. PTRO, melalui anak usahanya Petrosea EPC, mengalokasikan Rp 399,90 miliar untuk mengambil alih 51% saham di kedua perusahaan tersebut. Sementara itu, RAJA mengakuisisi sisa 49% kepemilikan saham di kedua entitas Grup Hafar tersebut. Akuisisi ini menegaskan kolaborasi strategis antara emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro.
Langkah akuisisi ini selaras dengan strategi RAJA untuk memperkuat posisinya di sektor midstream dan EPCI infrastruktur migas lepas pantai. Bagi PTRO, transaksi ini menjadi bagian integral dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi portofolio ke sektor minyak dan gas bumi. Analis pasar memandang akuisisi ini akan membawa dampak positif yang substansial terhadap kinerja kedua emiten di masa mendatang.