JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri perdagangan Rabu (27/8/2025) dengan kinerja positif, menguat 0,38% dan mendarat mulus di level 7.936. Kenaikan ini terutama ditopang oleh derasnya arus modal investor asing, di tengah berbagai sentimen ekonomi global yang turut mewarnai pergerakan pasar saham domestik.
Secara rinci, performa IHSG hari ini menunjukkan sektor industri menjadi primadona dengan lonjakan signifikan sebesar 2,34%. Sebaliknya, sektor teknologi justru harus menelan pil pahit, menjadi yang paling terpuruk setelah melemah 0,96% dalam sesi perdagangan tersebut.
Menurut Oktavianus Audi, VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, penguatan IHSG pada hari Rabu merupakan kelanjutan dari aksi beli bersih atau net buy asing yang konsisten. Sejak sepekan terakhir, tercatat investor asing telah membukukan net buy sebesar Rp 4,98 triliun di seluruh pasar, menunjukkan kepercayaan pasar yang cukup solid dari investor mancanegara.
Selain itu, Equity Research Analyst, Alrich Paskalis Tambolang menambahkan, pergerakan IHSG juga seiring dengan upaya pasar untuk mencerna data profit industri China periode Juli 2025. Data tersebut menunjukkan penurunan sebesar 1,7% secara tahunan (year on year/YoY), sedikit lebih baik dibanding bulan sebelumnya yang turun 1,8% YoY. “Penurunan ini mengindikasikan lemahnya kepercayaan bisnis dan konsumen yang membebani ekonomi,” jelas Alrich kepada Kontan, seraya menambahkan bahwa keuntungan bulan Juli ini sebenarnya lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya.
Sentimen dari mancanegara juga turut memengaruhi. Kebijakan tarif impor tambahan sebesar 25% dari India yang mulai berlaku Rabu (27/8), menjadikan total tarif impor AS terhadap India mencapai 50%, diperkirakan turut memberikan tekanan. Dari Amerika Serikat, indeks Futures di bursa Wall Street terpantau cenderung stagnan menjelang rilis laporan keuangan Nvidia pasca penutupan bursa AS. Menariknya, bursa wilayah Eropa justru dibuka menguat, mengantisipasi hasil laporan perusahaan semikonduktor raksasa tersebut.
Secara analisis teknikal, Alrich melihat indikator MACD mengalami deathcross, sebuah sinyal bearish. Namun, di sisi lain, indikator Stochastic RSI berpotensi membentuk goldencross di area pivot, yang mengindikasikan pembalikan arah bullish jangka pendek. Dengan mempertimbangkan dinamika ini, IHSG diperkirakan masih akan cenderung bergerak konsolidasi pada kisaran support 7.800 dan resistance 7.970 untuk perdagangan selanjutnya.
Senada dengan Alrich, Audi juga menaksir pergerakan serupa, dengan level support 7.855 dan resistance 8.000 untuk perdagangan hari ini, Kamis (28/8). Dia menyebutkan, salah satu sentimen domestik yang akan mengiringi adalah pelemahan nilai tukar Rupiah yang terjadi beberapa hari terakhir, khususnya pasca aksi demonstrasi menuntut pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. “Hal ini memberikan message negatif ke pasar saham dan juga Rupiah, sehingga kami melihat kekhawatiran di pasar dan mendorong investor untuk wait and see,” ujar Audi.
Di tingkat global, pergerakan IHSG juga akan sangat terpantik oleh rilis data core PCE AS. Jika data inflasi inti ini tumbuh melambat, hal itu akan menjadi pendorong kuat bagi bank sentral Amerika Serikat, The Fed, untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, sebuah kabar positif bagi pasar ekuitas. Sementara itu, investor juga akan menantikan data Economic Sentiment dari Euro Area per Agustus 2025 yang diperkirakan sedikit menguat ke level 96 dari posisi 95,8 di bulan Juli 2025.
Adapun dari Amerika Serikat, data pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2025 akan menjadi sorotan, dengan taksiran sebesar 3,1% secara kuartalan (QoQ) dari minus 0,5% QoQ pada kuartal sebelumnya. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor ini, pilihan rekomendasi saham dari Alrich jatuh pada PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Sementara itu, Oktavianus Audi merekomendasikan investor untuk melakukan speculative buy pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di level support Rp 2.850 dan resistance Rp 3.160. Selain itu, ia juga menyarankan trading buy untuk saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di rentang support Rp 2.300 dan resistance Rp 2.650 per saham.
Ringkasan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,38% ke level 7.936 pada perdagangan Rabu (27/8/2025), terutama ditopang oleh aksi beli bersih investor asing yang mencapai Rp 4,98 triliun dalam sepekan terakhir. Sektor industri memimpin kenaikan, sementara sektor teknologi mengalami penurunan. Pergerakan IHSG juga dipengaruhi sentimen data profit industri China yang menurun 1,7% YoY serta kebijakan tarif impor AS terhadap India.
Untuk perdagangan Kamis (28/8), IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi dalam kisaran support 7.800-7.855 dan resistance 7.970-8.000, didorong oleh analisis teknikal yang menunjukkan sinyal bervariasi dan pelemahan nilai tukar Rupiah. Investor akan memantau rilis data global penting seperti core PCE AS dan pertumbuhan ekonomi AS Kuartal II 2025. Beberapa saham yang direkomendasikan adalah ANTM, MDKA, HRUM, BRPT, ARCI, dan JPFA.