Indonesia & Brasil Gaspol! Kembangkan Bahan Bakar Etanol Bersama

H Anhar

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen Indonesia dan Brasil untuk menggalang kerja sama strategis dalam pengembangan energi terbarukan. Kolaborasi ini secara khusus menyasar produksi bahan bakar nabati berbasis etanol yang ramah lingkungan, menandai langkah maju dalam transisi energi global.

Bahlil menjelaskan, landasan kerja sama ini diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman yang disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. “Kerja sama ini salah satunya mendorong pengembangan energi baru terbarukan, terutama pembaruan dari sektor bensin,” ujar Bahlil, mengutip Antara, Jumat, 24 Oktober 2025. Inisiatif ini digadang sebagai upaya fundamental untuk merevolusi sektor bahan bakar di Indonesia.

Brasil telah lebih dulu menjadi pelopor dalam pemanfaatan etanol, dengan sukses menerapkan campuran etanol dalam bensin hingga E30 secara nasional. Bahkan, di beberapa negara bagian Brasil, penggunaan etanol murni atau E100 telah menjadi kenyataan, tanpa sedikit pun campuran bensin. Keberhasilan Brasil ini menjadi inspirasi dan tolak ukur bagi Indonesia dalam merancang peta jalan energi bersihnya.

Mengikuti jejak progresif Brasil, Indonesia berkomitmen untuk menerapkan campuran etanol E10 pada rentang waktu 2027–2028, sebelum kemudian bertahap menuju E20 di masa mendatang. Menurut Bahlil, langkah strategis ini tidak hanya berorientasi pada penciptaan sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, tetapi juga memiliki misi vital untuk memangkas ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar fosil yang selama ini membebani neraca perdagangan.

Keberhasilan Indonesia dalam program biodiesel berbasis minyak sawit, mulai dari B10 hingga mencapai B40, menjadi inspirasi kuat bagi penerapan program serupa di sektor bensin melalui etanol. “Kalau di biodiesel itu, CPO yang dipakai, maka di bensin itu adalah etanol. Di mana etanol ini sumbernya dari jagung, singkong, tebu,” imbuh Ketua Umum Partai Golkar tersebut, menyoroti potensi besar komoditas pertanian lokal.

Pengembangan etanol diharapkan tidak hanya berdampak pada sektor energi, tetapi juga menjadi strategi ampuh untuk meningkatkan pendapatan petani sekaligus mendorong proses hilirisasi di sektor perkebunan. Lebih lanjut, program ambisius ini diproyeksikan mampu menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru yang dinamis di berbagai daerah penghasil bahan baku. “Karena ini pasti akan terjadi di daerah-daerah, tidak terjadi di Jakarta. Supaya kita mengurangi impor, pendapatan rakyat dapat. Kemudian, polusi pun bisa kita turunkan dengan kualitas minyak yang baik,” pungkas Menteri ESDM, menggambarkan visi holistik pembangunan berkelanjutan.

Pilihan Editor: Bahlil Akan Beri Insentif Perusahaan yang Bangun Pabrik Etanol

Ringkasan

Indonesia dan Brasil menegaskan komitmen kerja sama strategis dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya produksi bahan bakar nabati berbasis etanol. Kolaborasi ini diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman yang disaksikan oleh Presiden kedua negara. Brasil telah menjadi pelopor dalam pemanfaatan etanol, sukses menerapkan campuran hingga E30 secara nasional, bahkan E100 di beberapa negara bagian.

Mengikuti jejak Brasil, Indonesia berencana menerapkan campuran etanol E10 pada rentang 2027–2028, lalu bertahap menuju E20. Langkah ini bertujuan menciptakan energi lebih bersih, mengurangi ketergantungan impor bahan bakar fosil, serta meningkatkan pendapatan petani melalui pemanfaatan jagung, singkong, dan tebu. Pengembangan etanol juga diharapkan mendorong hilirisasi dan menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru.

Also Read

[addtoany]

Tags