Himbara Gaspol! Salurkan Kredit Rp 200 Triliun, Purbaya Ungkap Target

H Anhar

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memiliki kapasitas penuh untuk menyalurkan seluruh dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun. Bank-bank BUMN ini dilaporkan berkomitmen untuk mempercepat penyaluran dana tersebut dalam bentuk kredit, demi menggenjot perekonomian nasional.

Purbaya, selaku bendahara negara, menyatakan bahwa proses penyaluran dana Rp 200 triliun ini berjalan sangat efektif di lapangan. “Bank-bank sudah bergerak cepat. Bahkan, saya kira ada beberapa yang mengajukan permintaan tambahan dana lagi, menunjukkan kemampuan mereka dalam menyalurkan,” ungkap Purbaya di kantor pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Selasa, 14 Oktober 2025.

Menurutnya, perbankan nasional akan memperoleh keuntungan signifikan dari penempatan uang negara ini. Meskipun pasar kapital atau modal yang dibutuhkan untuk penempatan dana tersebut relatif kecil, potensi volume kredit yang dapat disalurkan justru sangat besar, menciptakan multiplier effect yang menguntungkan.

Pemerintah telah mendistribusikan dana tersebut kepada lima bank besar. Alokasi dana diatur berdasarkan skala masing-masing bank. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri masing-masing menerima Rp 55 triliun. Selanjutnya, Bank Tabungan Negara (BTN) mendapatkan Rp 25 triliun, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) menerima Rp 10 triliun.

Sementara itu, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu memaparkan bahwa sejak dana ini mulai digelontorkan pada 12 September 2025, penyaluran kredit oleh bank-bank BUMN telah menunjukkan tren peningkatan yang positif. Ini mengindikasikan respons cepat dari sektor perbankan terhadap inisiatif pemerintah.

Febrio optimistis bahwa langkah strategis ini mampu mendorong pertumbuhan kredit nasional hingga mencapai 10 persen pada akhir tahun 2025. “Jika pada Agustus lalu pertumbuhan kredit masih berada di kisaran 7 persen, maka pada akhir tahun ini kita menargetkan bisa mencapai angka 10 persen,” jelas Febrio dalam sebuah media gathering di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025.

Hingga saat ini, Febrio menambahkan, tingkat penyerapan dana oleh perbankan menunjukkan variasi yang cukup baik. Dari total dana yang ditempatkan, Bank Mandiri telah menyalurkan 74 persen, diikuti oleh BRI sebesar 62 persen, BSI 55 persen, BNI 50 persen, dan BTN 19 persen. Angka-angka ini mencerminkan progres masing-masing bank dalam mengoptimalkan dana pemerintah untuk kebutuhan kredit.

Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Efektifkah Mengguyur Bank Rp 200 Triliun buat Menggenjot Ekonomi

Ringkasan

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memiliki kapasitas penuh untuk menyalurkan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun dalam bentuk kredit. Penyaluran ini bertujuan untuk menggenjot perekonomian nasional dan dilaporkan berjalan sangat efektif, bahkan beberapa bank telah meminta tambahan dana. Dana tersebut didistribusikan kepada lima bank besar, dengan Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Mandiri masing-masing menerima Rp 55 triliun, Bank Tabungan Negara Rp 25 triliun, serta Bank Syariah Indonesia Rp 10 triliun.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, optimis bahwa inisiatif ini akan mendorong pertumbuhan kredit nasional mencapai 10 persen pada akhir tahun 2025, meningkat dari 7 persen pada Agustus. Sejak dana digelontorkan pada 12 September 2025, penyaluran kredit oleh bank-bank BUMN telah menunjukkan tren peningkatan positif. Hingga saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan 74%, BRI 62%, BSI 55%, BNI 50%, dan BTN 19% dari total dana yang ditempatkan.

Also Read

[addtoany]

Tags