Heyyoyo.com – Portal Teknologi, Review, Otomotif, Finansial Jakarta.
Para investor di Bursa Efek Indonesia patut mencermati kabar terbaru ini! FTSE Russell, salah satu lembaga penyusun indeks saham global paling berpengaruh, baru saja merilis hasil semi-annual review terbarunya. Pengumuman penting ini membawa daftar perubahan signifikan pada konstituen FTSE Global Equity Index Series (GEIS) untuk edisi September 2025 di pasar saham Tanah Air.
Perubahan atau rebalancing daftar saham ini dijadwalkan mulai berlaku efektif segera setelah penutupan pasar pada Jumat, 19 September 2025. Dengan demikian, daftar konstituen indeks FTSE yang baru akan secara resmi diterapkan sejak pembukaan pasar pada Senin, 22 September 2025.
Dinamika perubahan dalam indeks FTSE selalu menjadi sorotan utama bagi para pelaku pasar, khususnya para investor asing dan institusi besar. Mereka kerap menjadikan indeks global ini sebagai tolok ukur penting dalam menentukan alokasi investasi. Ketika sebuah saham berhasil ‘naik kelas’ dan masuk ke dalam kategori indeks besar seperti FTSE Large Cap, secara otomatis saham tersebut akan menarik minat beli dari dana-dana investasi yang berbasis indeks, yang berpotensi mendorong kenaikan permintaan dan harga saham.
Susul iPhone 16 & 15, Harga iPhone 14 Telah Turun Rp 5 Jutaan Agustus 2025
Saham DSSA Naik Kelas, BDMN Terlempar
Dalam pengumuman resminya, FTSE Russell mengonfirmasi promosi gemilang bagi PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), entitas anak usaha Grup Sinar Mas. Saham DSSA kini resmi menduduki jajaran Large Cap Index, atau saham dengan kapitalisasi besar, sebuah indikasi kuat akan pengaruhnya yang kian signifikan di pasar. DSSA masuk dengan bobot free float sebesar 25,43%, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh FTSE, memperkuat posisinya sebagai pemain penting dalam pergerakan indeks global.
Namun, tidak semua saham bernasib sama. Di sisi lain, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) harus ‘turun panggung’ karena dikeluarkan dari kategori saham Mid Cap atau kapitalisasi menengah. Perubahan ini menunjukkan adanya pergeseran dalam penilaian FTSE Russell terhadap prospek dan posisi BDMN di pasar.
Saham-Saham Baru di Kategori Micro Cap
Selain perombakan di kategori saham besar dan menengah, FTSE Russell turut memperbarui daftar emiten micro cap, atau saham dengan kapitalisasi kecil. Beberapa nama baru kini resmi bergabung, memperkaya pilihan dalam kategori ini. Berikut adalah daftar saham yang baru masuk ke dalam indeks micro cap:
- PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)
- PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
- PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BHIT)
- PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA)
- PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
- PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) (pengelola bioskop Cinema XXI)
- PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)
- PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ)
Tonton: Polemik Ijazah Jokowi UGM Angkat Bicara
Saham yang Terdepak dari Micro Cap
Di sisi lain, daftar indeks micro cap juga mengalami pengurangan. Sejumlah saham terpaksa ‘terdepak’ dari kategori ini, yang bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan kapitalisasi pasar atau dinamika kinerja perusahaan. Berikut adalah emiten yang keluar dari daftar micro cap:
- PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)
- PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE)
- PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI)
- PT Murni Sadar Tbk (MTMH)
- PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)
- PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
- PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID)
Update Terbaru Agustus 2025! Harga iPhone 16 Series Turun Hingga Rp 3 Juta
Ringkasan
FTSE Russell telah merilis hasil semi-annual review terbarunya untuk FTSE Global Equity Index Series (GEIS) edisi September 2025 di pasar saham Indonesia. Perubahan konstituen indeks ini akan mulai berlaku efektif pada 22 September 2025, setelah penutupan pasar di tanggal 19 September 2025. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dipromosikan ke jajaran Large Cap Index. Sementara itu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) harus terlempar dari kategori Mid Cap.
Selain perubahan di kategori saham besar dan menengah, FTSE Russell juga memperbarui daftar emiten micro cap. Beberapa nama baru yang masuk antara lain PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Di sisi lain, sejumlah saham seperti PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dikeluarkan dari indeks micro cap.