SMF Genjot 3 Juta Rumah: Peluang Pembiayaan Rumah Terjangkau!

H Anhar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung program pemerintah 3 Juta Rumah, mengukuhkan posisinya sebagai penyedia likuiditas vital, alat fiskal strategis, dan mitra krusial bagi otoritas moneter. Hingga September 2025, total penyaluran pendanaan SMF kepada berbagai lembaga pembiayaan perumahan telah mencapai angka impresif Rp 14,53 triliun, dengan pendanaan yang berhasil dihimpun perusahaan sebesar Rp 10 triliun.

Dua instrumen utama menjadi poros kontribusi SMF dalam mencapai target ambisius program nasional ini, yaitu porsi 25 persen KPR FLPP dan program pembiayaan mikro perumahan Griya Tunas. Sejak tahun 2018, pendanaan 25 persen Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disalurkan oleh SMF telah mencapai Rp 29,92 triliun, angka yang setara dengan pembiayaan untuk 797.120 unit rumah. Pencapaian luar biasa ini merupakan hasil dari strategi leveraging sebesar 1,6 kali dari Penyertaan Modal Negara, yang diwujudkan melalui penerbitan surat utang senilai Rp 17,94 triliun.

“Mandat kami sebagai alat fiskal dijalankan melalui perluasan akses pembiayaan, termasuk untuk masyarakat berpenghasilan tidak tetap melalui produk mikro perumahan,” ungkap Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, dalam sebuah kesempatan di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Jumat malam, 14 November 2025. Penegasan ini menggarisbawahi peran SMF yang inklusif dalam ekosistem perumahan nasional.

Program pembiayaan mikro Griya Tunas, yang secara resmi masuk dalam daftar capaian Program 3 Juta Rumah sejak 1 Juni 2025, dirancang khusus untuk mendukung renovasi hunian sekaligus menunjang kegiatan usaha rumahan. Hingga triwulan III 2025, penyaluran Griya Tunas telah berhasil mencapai 36.545 unit, mendekati target pemerintah yang ditetapkan sebesar 50.000 unit.

Ananta menambahkan, “Segmen yang kami sasar adalah pelaku usaha ultra mikro yang beroperasi dari rumah. Pembiayaan ini secara signifikan membantu peningkatan kualitas hunian mereka sekaligus mendorong produktivitas usaha.” Ini menunjukkan komitmen SMF dalam memberdayakan masyarakat dari lapisan terbawah ekonomi.

Dari sisi kinerja korporasi, aset SMF menunjukkan pertumbuhan yang solid, mencapai Rp 53,66 triliun pada triwulan III 2025. Angka ini merepresentasikan kenaikan sebesar 6,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih perusahaan juga mencatat peningkatan positif sebesar 3 persen, mencapai Rp 432 miliar, menggambarkan efisiensi dan profitabilitas yang terjaga.

Dalam ranah moneter, SMF menorehkan sejarah penting dengan ditetapkannya surat utang perusahaan sebagai underlying transaksi REPO Bank Indonesia. Pencapaian ini menjadikan obligasi SMF sebagai surat utang pertama non-pemerintah yang memenuhi kriteria ketat Bank Indonesia, termasuk outstanding yang besar, tingkat kepemilikan oleh perbankan yang signifikan, peringkat kredit idAAA yang superior, hingga tingkat likuiditas yang tinggi di pasar.

“Masuknya obligasi SMF sebagai underlying REPO BI memberikan opsi tambahan bagi bank untuk mengelola likuiditas mereka. Dampak positifnya adalah penguatan stabilitas sektor keuangan secara keseluruhan dan dorongan bagi pembiayaan perumahan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” jelas Ananta.

Sinergi yang harmonis antara dukungan fiskal melalui pembiayaan perumahan dan dukungan moneter yang inovatif lewat fasilitas REPO BI diharapkan mampu mengakselerasi pencapaian target 3 Juta Rumah. Lebih dari itu, upaya ini juga ditujukan untuk secara signifikan menekan angka backlog perumahan yang hingga kini masih mencapai 9,87 juta rumah tangga, memastikan lebih banyak keluarga Indonesia memiliki akses ke hunian yang layak.

Pilihan Editor: Bahaya Burden Sharing Mendanai Koperasi Merah Putih dan 3 Juta Rumah

Ringkasan

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menunjukkan komitmen kuat mendukung program 3 Juta Rumah, berperan sebagai penyedia likuiditas dan alat fiskal. Hingga September 2025, total penyaluran pendanaan SMF mencapai Rp 14,53 triliun. Kontribusi utama dilakukan melalui pendanaan 25 persen KPR FLPP, yang sejak 2018 telah menyalurkan Rp 29,92 triliun untuk 797.120 unit rumah, serta program pembiayaan mikro Griya Tunas yang menyasar pelaku usaha ultra mikro dan telah mencapai 36.545 unit hingga triwulan III 2025.

Secara korporasi, aset SMF tumbuh 6,7 persen menjadi Rp 53,66 triliun dan laba bersih mencapai Rp 432 miliar pada triwulan III 2025. Pentingnya peran SMF juga diperkuat dengan ditetapkannya obligasi perusahaan sebagai underlying transaksi REPO Bank Indonesia, menjadikannya surat utang non-pemerintah pertama yang memenuhi kriteria tersebut. Sinergi antara dukungan fiskal dan moneter ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian target 3 Juta Rumah dan menekan angka backlog perumahan nasional.

Also Read

[addtoany]

Tags