Prabowo Revitalisasi Sekolah Vokasi: Lulusan Siap Kerja, Industri Menanti!

H Anhar

Presiden Prabowo Subianto telah menggariskan serangkaian instruksi krusial kepada jajaran Kabinet Merah Putih. Prioritas utama adalah percepatan penanggulangan kemiskinan, yang akan dicapai melalui strategi pemberdayaan masyarakat serta peningkatan signifikan dalam akses dan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menekankan perlunya penambahan masif pada program pelatihan vokasi. Tujuannya adalah untuk memastikan para lulusan SMA dan SMK dapat lebih cepat terserap ke dalam dunia kerja. Cak Imin menjelaskan, pemerintah akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari balai pelatihan milik negara hingga balai latihan kerja swasta, guna menyesuaikan kemampuan lulusan dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis, seperti yang disampaikannya setelah mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (5/11).

Selain mendorong pelatihan, Presiden Prabowo juga memerintahkan revitalisasi sekolah vokasi. Kurikulum akan diarahkan secara khusus untuk mempersiapkan lulusan pendidikan agar memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri. Lebih jauh lagi, Presiden juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing, menjadikan bahasa Inggris dan Arab sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah.

Dalam langkah strategis ini, Cak Imin menambahkan, Presiden Prabowo meminta agar negara tidak ragu untuk melakukan investasi melalui anggaran negara guna meningkatkan kapasitas skill vokasi para anak didik dan lulusan formal. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menjelaskan bahwa seluruh upaya ini bertujuan untuk memastikan kurikulum dan output pendidikan benar-benar selaras dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, para lulusan akan siap untuk langsung memasuki pasar kerja, baik di sektor domestik maupun sebagai pekerja migran di berbagai tingkatan teknologi.

Lebih ambisius lagi, Presiden Prabowo juga telah menginstruksikan jajaran terkait untuk mulai merancang konsep sekolah terintegrasi. Model pendidikan ini akan membagi sasaran murid berdasarkan kelompok desil pendapatan keluarga. Untuk keluarga di desil 1 dan desil 2, akan disiapkan ‘Sekolah Rakyat’ yang pengawasannya akan melibatkan Menteri Sosial dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Sementara itu, ‘Sekolah Garuda’ diproyeksikan sebagai pilihan sekolah unggulan, dan kelompok sekolah di tengah akan menampung anak-anak dari keluarga di desil 3 hingga desil 6.

Konsep sekolah terintegrasi ini direncanakan hadir di setiap kecamatan, dengan setiap kompleks mencakup jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA, hingga SMK dalam satu kawasan terpadu. Lebih dari sekadar bangunan, fasilitas penunjang seperti laboratorium canggih, fasilitas olahraga lengkap, hingga bengkel untuk mendukung pendidikan vokasional dan praktik kejuruan juga akan disediakan secara komprehensif.

Meskipun nama definitif untuk sekolah-sekolah ini masih dalam tahap pembahasan, Pratikno menegaskan bahwa perintah Presiden adalah untuk memikirkan secara mendalam detail implementasi konsep revolusioner ini.

Ringkasan

Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan percepatan penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan, terutama dengan penambahan program pelatihan vokasi secara masif. Tujuannya adalah agar lulusan SMA dan SMK dapat lebih cepat terserap ke dunia kerja, disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis. Revitalisasi sekolah vokasi juga menjadi prioritas, dengan kurikulum yang diarahkan relevan industri serta penguasaan bahasa Inggris dan Arab sebagai mata pelajaran wajib.

Pemerintah akan berinvestasi melalui anggaran negara untuk meningkatkan kapasitas skill vokasi, memastikan kurikulum dan lulusan siap memenuhi kebutuhan industri domestik maupun internasional. Selain itu, Presiden Prabowo juga merancang konsep sekolah terintegrasi di setiap kecamatan, yang akan membagi sasaran murid berdasarkan desil pendapatan keluarga. Konsep ini mencakup jenjang pendidikan SD hingga SMK dalam satu kawasan terpadu, dilengkapi fasilitas modern seperti laboratorium dan bengkel vokasional.

Also Read

[addtoany]

Tags