
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, secara tegas membantah spekulasi bahwa perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk menyingkirkan menteri-menteri yang menjabat di era pemerintahan Presiden ke-7, Joko Widodo. Bantahan ini disampaikan menyusul serangkaian pergantian posisi penting dalam jajaran menteri.
Prasetyo menekankan bahwa setiap individu yang dilantik menduduki posisi menteri adalah sosok terbaik yang dipilih berdasarkan kapabilitas dan dedikasi. Ia juga menegaskan bahwa penentuan dan pemilihan anggota kabinet merupakan hak prerogatif mutlak Presiden Prabowo Subianto.
“Tidak ada orang siapa, orang siapa, itu putra terbaik bangsa Indonesia,” ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Senin, seperti dikutip dari Antara. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pada meritokrasi dan kepentingan nasional dalam setiap penunjukan.
Dalam gelombang perombakan kabinet terbaru, beberapa menteri yang sebelumnya menduduki posisi strategis di Kabinet Indonesia Maju era Joko Widodo kini digantikan. Salah satunya adalah Sri Mulyani yang sebelumnya menjabat Menteri Keuangan, kini posisinya diisi oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
Perubahan serupa juga terjadi di Kementerian Koperasi, di mana Budi Arie Setiadi digantikan oleh Ferry Juliantono. Sebelumnya, Budi Arie Setiadi dikenal pernah mengemban amanah sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di kabinet sebelumnya.
Sementara itu, Dito Ariotedjo tidak lagi melanjutkan tugasnya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Hingga berita ini diturunkan, nama pengganti politikus muda dari Partai Golkar tersebut masih belum diumumkan secara resmi oleh Istana.
Selain nama-nama tersebut, Presiden Prabowo juga melakukan pergantian pada posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan. Budi Gunawan telah dicopot dari jabatannya. Perlu dicatat, Budi Gunawan sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di masa pemerintahan Presiden Jokowi. Namun, pengganti resmi untuk posisi Menko Polhukam juga belum diumumkan.
Sejumlah nama baru juga dilantik untuk memperkuat kabinet. Mukhtarudin kini mengemban tugas sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran, menggantikan Abdul Kadir Karding. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto turut memperkenalkan pos baru yaitu Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah. Untuk jabatan ini, Mochamad Irfan Yusuf dilantik sebagai Menteri, didampingi oleh Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri.
Ringkasan
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, secara tegas membantah spekulasi bahwa perombakan kabinet Presiden Prabowo Subianto bertujuan menyingkirkan menteri-menteri dari era Joko Widodo. Ia menekankan bahwa setiap individu yang dilantik adalah sosok terbaik berdasarkan kapabilitas, serta penentuan anggota kabinet merupakan hak prerogatif mutlak Presiden. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pada meritokrasi dan kepentingan nasional.
Gelombang perombakan kabinet terbaru mencakup pergantian posisi penting, seperti Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa, dan Menteri Koperasi dari Budi Arie Setiadi ke Ferry Juliantono. Selain itu, Dito Ariotedjo tidak melanjutkan tugasnya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga dan Budi Gunawan dicopot dari Menko Polhukam, dengan pengganti keduanya belum diumumkan secara resmi. Kabinet juga memperkenalkan pos baru Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah.





